MajalahKebaya.com, Jakarta – Perempuan yang ingin berperan mandiri harus mempunyai mental dan skill profesional dalam bidang atau minat masing-masing. Mengingat perempuan memiliki fungsi penting di dalam keluarga, maka perempuan yang bekerja di luar urusan rumah tangga harus bisa mengelola kegiatan dengan efektif agar tidak jatuh korban, baik keluarga maupun karir pribadi. Banyak perempuan yang berperan multi-tasking yang harus menjaga keharmonisan antara pekerjaan sebagai ibu, istri dan perempuan berkarir.
Ayushita Chantika Verliana, perempuan kelahiran Bangka, 23 Agustus, yang akrab disapa Ayuchantika, telah mengamini pernyataan tersebut dan berusaha menjadi perempuan luar biasa yang mandiri. Hal ini dibuktikan lewat bisnis yang dirintis dengan keyakinan dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Melalui label Ayumi Diet Kitchen, Ayuchantika mengawali bisnis dari hobi dan pengalaman pribadi. Kebetulan waktu itu ia sedang menjalani program diet setelah melahirkan anak ketiga. Ia berhasil menurunkan berat badan dari 80 kg menjadi 60 kg dalam waktu 3-4 bulan. Ia merasa sangat bersyukur dengan kondisi tubuh yang membuat merasa sehat dan percaya diri.
Lulusan D3-LPKIA Bandung yang hobi musik dan fashion ini, terpikir untuk berbagi pengalaman diet mulai dari makanan dan asupan gizi yang menunjang proses pembakaran lemak dan detoksifikasi kepada teman-teman. Beberapa jenis makanan atau masakan tergolong aman dan layak dikonsumsi bagi teman-teman yang memiliki masalah serupa dengannya. Kebetulan Ayuchantika hobi memasak, baik masakan untuk hidangan pokok di meja makan keluarga maupun dalam bentuk jajanan khsusunya puding dan asinan buah. Ia perkenalkan kreasi masakan kepada teman-teman arisan secara langsung maupun online via instagram.
Ayuchantika bersyukur mendapatkan respon yang sangat baik dan membuat ia semakin bersemangat untuk berkreasi di dapur diet hingga saat ini. Rencana ke depan, ia berharap Ayumi Diet Kitchen bisa menjadi bisnis yang serius untuk keluarga dan masa depan. Ia juga sedang merencanakan bisnis baru yang akan dikerjakan bersama suami.
Bisnis dan Pandemi. Pandemi yang dialami bersama sangat memberatkan proses pembangunan brand Ayumi Diet Kitchen karena berbagai kendala teknis yang terjadi. Namun yang tidak terganggu adalah komunikasi dengan konsumen atau calon konsumen dengan memberikan update info yang selalu ditampikan di instagram. Ayuchantika tetap mempertahankan diri untuk menjalankan bisnis melalui kerja sama dengan pihak terkait, di antaranya jasa kurir dan para asisten di masa pandemi. Dengan adanya para asisten, Ayumi Diet Kitchen bisa melayani peningkatan permintaan menu favorit yaitu Puding, Asinan Buah, Mashed Potatoes, Oatbread Fiesta, juga kini hadir menu baru yang siap memanjakan lidah pecinta kuliner, yaitu Asinan dengan bermacam varian rasa kuah.
Ayuchinta menegaskan bahwa semua menu Ayumi Diet Kitchen bisa dikonsumsi segala usia dari balita sehingga dewasa, serta aman untuk bumil. Artinya bukan untuk diet saja, tapi agar bisa tetap menjaga kesehatan tubuh karena bahan-bahan yang digunakan benar-benar premium dan berkualitas aman.
Dalam menjalankan bisnis kuliner tersebut, Ayuchantika juga harus berhadapan dengan berbagai tantangan. Tantangan paling berat adalah membagi perhatian untuk suami dan anak-anak yang membutuhkan perhatian ekstra. Apalagi anak-anak tetap bersekolah secara online dan harus didampingi. Ayuchantika tidak mau kegiatan Ayumi Diet Kitchen mengurangi perhatian terhadap keluarga. Jika itu terjadi, ia tidak akan bahagia. Beruntunglah sang suami yang berprofesi sebagai penulis scenario untuk televisi dapat bekerja dari rumah dan mau terlibat mendampingi anak-anak, sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan.
Strategi terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dengan menjalin hubungan sedekat mungkin bersama Tuhan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebelum membina hubungan dengan sesama manusia, bisnis maupun pertemanan, Ayuchantika harus lebih dulu membina hubungan dengan Allah. Di mana pun dan dalam situasi apa pun, ia sangat menjaga sholat dan senantiasa mengawali kegiatan dengan doa.
Begitu juga untuk ide-ide dalam berkreasi, Ayuchantika selalu berdoa kepada Allah agar diberikan ilham untuk berkarya bersama Ayumi Diet Kitchen. Ia banyak belajar dari cara kerja kreatif Wahyu HS, suaminya yang merupakan seorang seniman dan sangat menjaga sholatnya dalam segala situasi. Ayuchantika terinspirasi dari suami yang tak pernah kehabisan ide. Terbukti sampai saat ini, suaminya masih tetap eksis berkarya di bidang kreatif sinetron dan film yang menjadi dunianya.
Selain itu, Ayuchantika tak pernah berhenti bergaul dengan komunitas perempuan di antaranya arisan, pengajian, lingkungan dan lain-lain. Ia juga menyemangati diri dengan optimis bahwa rejeki dari Allah tetap memiliki jalan untuk sampai kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Tak akan terhalang oleh apapun termasuk pandemi. Sikap optimis yang membuat ia tetap semangat dalam bekerja.
Di sisi lain, Ayuchantika selalu menyempatkan diri untuk me-time walau hanya satu atau dua menit. Perawatan tubuh dan wajah harus menjadi me-time yang sama menyenangkan dengan kegiatan hangout dan olahraga. Ia harus bisa menikmati sebagai hiburan. Tak terkecuali kegiatan sederhana melepas tawa dan bercanda dengan suami serta anak-anak merupakan me time paling berarti yang sangat menyegarkan jiwa.