MajalahKebaya.com, Jakarta – ‘Belajar Sepanjang Waktu’ merupakan istilah yang tepat disematkan dalam diri Juliana Sofhia Damu. Wanita yang akrab disapa Anna ini merupakan sosok entrepreneur yang tiada pernah lelah melihat setiap kesempatan dan terus mencoba mempelajari berbagai hal baru yang bermanfaat bagi diri dan kariernya. Wanita yang saat ini memiliki karier gemilang sebagai Direktur PT Asia Service Container, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang shipping & logistics, ini pun tak sungkan hendak membagikan cerita sukses dalam meniti perjalanan kariernya.
Terus Belajar dan Mengoptimalkan Segala Kesempatan. Anna mengawali karier sebagai seorang Sekretaris Direktur pada sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang ekspedisi muatan kapal laut pada tahun 1993. Kala itu, ia masih berstatus fresh graduate dan merupakan lulusan Akademi Sekretaris & Manajemen Indonesia.
Anna mengakui bahwa menjadi Sekretaris Direktur merupakan tugas yang sulit, namun ia percaya hal tersebut merupakan sebuah kesempatan untuk terus belajar mengembangkan diri dan kariernya. “Menjadi Sekretaris atau Personal Assistant Direktur merupakan sebuah tanggung jawab yang besar karena saya dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan untuk perusahaan. Saya pun bersyukur mendapatkan kesempatan ini karena dapat menerapkan semua pengajaran yang diterima di kampus serta dapat secara kreatif mempelajari banyak hal baru, seperti canvasing klien bersama tim sales, membantu mengurusi dokumen-dokumen operasional yang berhubungan dengan para driver, serta dapat terjun langsung ke lapangan,” ujar Anna yang telah bekerja selama 4 tahun di tempat tersebut dan sempat bekerja selama 5 tahun dengan 3 Direktur asing. Di sini, ia juga dapat mempelajari berbagai macam hal, seperti strategi bisnis, problem solving, serta upaya-upaya inovatif yang membutuhkan kerja keras dan resiliensi tinggi.
Pada pertengahan 2004, melalui ajakan dari mantan bosnya di tempat pertama ia bekerja, Anna pun memulai karier bisnisnya. Ketika itu, ia diminta untuk menjalankan bisnis Freight Forwarding milik mantan bosnya di Jakarta selama kurang lebih 1,5 tahun. Setelah itu, Anna pun diajak oleh atasannya untuk ber-partner mendirikan perusahaan Shipping & Logistics. Perusahaan inilah yang sampai sekarang diperjuangkan dan jalankannya.
“Saya bersyukur kepada Tuhan YME karena atas berkatnya saya dimampukan untuk menjalankan perusahaan ini sampai sekarang. Saya akui bahwa hal ini tidaklah mudah, ditambah lagi saya tidak memiliki latar belakang yang terkait dengan perusahaan ini, namun melalui prinsip ‘learning by doing, learning by mistake’ yang saya yakini, saya dapat terus belajar dan menjalankan perusahaan ini,” tegas istri dari Piet Mellu Ak. MM, seorang Wirausahawan, serta ibunda dari Jason Rico Nathaniel Mellu (Semester 6 Agribisnis UKSW Salatiga), Jesica Ellenore Priscilla Mellu (Semester 1 Sekolah Bisnis Universitas Atmajaya Jakarta), dan Jenna Rose Victoria Mellu (Kelas 5 SDK IPEKA Grand Wisata Bekasi) ini.
Pandemi Bukan Halangan untuk Terus Melangkah Maju. Hingga saat ini, dampak pandemi memang masih menjadi momok bagi dunia usaha, tak terkecuali perusahaan shipping & logistics milik Anna. Namun, hal ini tak menyulutkan niatnya untuk terus maju. Sembari berharap agar pandemi dapat segera teratasi, langkah demi langkah pun ia tekuni agar perusahaannya dapat terus bertahan.
“Di masa-masa sulit karena dampak pandemi, terutama dengan timbulnya krisis ekonomi, justru membuat saya terus belajar untuk lebih giat, kreatif, dan inovatif. Langkah konkret yang saya lakukan adalah bergabung dengan forum Women in The Chartered Institute of Logistics & Transport. Dengan bergabungnya saya dengan forum tersebut, saya dapat bertemu dan berkolaborasi dengan banyak partner bisnis yang terpercaya dan kredibel. Hal ini tentu berpeluang mendatangkan revenue dan penghasilan tambahan,” ujar wanita kelahiran Waiwadan, 12 November, yang hobi nonton film dan membaca ini.
WiLAT atau Women in Logistics and Transport adalah bagian dari The Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT) yang diciptakan dengan misi untuk mempromosikan status perempuan dalam industri Rantai Pasok, Logistik dan Transportasi. Secara global WiLAT memiliki 3.258 anggota di 35 negara dan terus berkembang. Visi WiLAT adalah: Menjadi organisasi terdepan untuk advokasi & pemberdayaan perempuan di industri Logistik dan Transportasi.
WiLAT hadir di Indonesia sejak 8 Maret 2021 bertepatan dengan International Womens Day, menjadi wadah bagi para perempuan yang ingin mengembangkan bakat dan karier dengan menyediakan jaringan dukungan dan peluang mentoring bagi perempuan di sektor ini. Kegiatan WiLAT fokus dalam pengembangan anggota di bidang Kepemimpinan, Mentorship, Kewirausahaan dan Pemberdayaan.
Anna, yang dipercaya sebagai WiLAT Indonesia Chairperson, menjelaskan bahwa WiLAT adalah organisasi keanggotaan global terkemuka untuk semua orang yang bekerja di industri rantai pasokan, logistik, dan transportasi. Hadir untuk membantu para perempuan secara personal maupun organisasi, memperoleh pengetahuan dan wawasan global yang dibutuhkan di dunia modern di mana keterampilan logistik dan transportasi sangatlah penting.
“Ada dalam industri Logistik dan Transportasi ini adalah suatu petualangan yang menyenangkan bagi saya karena perempuan di industri Logistik dan Transportasi masih sangat sedikit kisaran 5 persen maka dari itu peran saya sebagai Ketua WiLAT Indonesia adalah mewujudnyatakan visi misi organisasi yaitu pemberdayaan perempuan di sektor ini dengan berbagai kegiatan yang dilandasi oleh 4 pilar utama yaitu: Leadership, Enterpreneurship, Mentoring dan Empowerment, selain itu kami juga mendasari kegiatan sosial kami lewat Corporate Social Responsibility,” ungkap Anna dengan bersemangat.
Harapan di Masa Mendatang. Anna juga mengutarakan harapannya di tahun 2022 untuk dapat lebih berpartisipasi bagi kemajuan ekonomi nasional. Beberapa langkah hendak ia ambil agar harapannya tersebut dapat tercapai, seperti mengurangi ketergantungan dagang terhadap pihak asing. Ia pun menjelaskan, “Perdagangan dalam negeri merupakan kunci kemajuan ekonomi nasional. Dengan mengembangkan sumber daya lokal dan memperluas jaringan dagang antar daerah, kiblat perdagangan nasional otomatis dapat berubah. Dalam hal ini, industri shipping & logistic milik saya hendak mencoba untuk mengeksplorasi hubungan dagang antar daerah,” ungkap Ketua WiLAT ini.
Selain itu, wanita yang aktif sebagai anggota di Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia, serta aktif di beberapa kegiatan social budaya dan kerohanian ini, juga memasang target agar kualitas SDM di perusahaannya dapat semakin meningkat. Hal ini ia lakukan agar tujuan utamanya, yakni diversifikasi usaha, dapat diperluas.
“Saya menargetkan agar SDM di perusahaan dapat semakin ditingkatkan lagi skill, knowledge, attitude, disiplin, dan sense of belonging-nya. Dengan demikian, mereka dapat lebih memiliki kemampuan dan kecepatan untuk menangkap dan mengeksekusi potensi bisnis yang didapatkan dari partner bisnis kami, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan tercapainya SDM yang mumpuni, resolusi saya di tahun 2022 untuk melakukan diversifikasi usaha dapat diperluas,” tutur Anna.