Cover Story

Anggie Angelina Yusuf Co-Owner Tamarind and Lime Jakarta: Wanita Harus Mandiri, Tangguh, dan Kreatif

Anggie Angelina Yusuf

MajalahKebaya.com, Jakarta – Jiwa juang, pekerja keras, dan kemandirian yang ditanamkan orang tua sejak kecil, membentuk pribadi Anggie Angelina Yusuf sebagai seorang pebisnis tangguh dan sukses. Bakat dan passion entrepreneurship yang dimiliki wanita lembut dan cantik yang akrab disapa Angelina ini, begitu kuat mengalir dalam dirinya sehingga menjadi energi dan dorongan yang positif untuk mengekplor semua potensi diri.

Sebelum menjalankan bisnis resto saat ini, bersama beberapa tamannya, yaitu Tamarind and Lime Jakarta, Angelina sudah memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga, terutama dalam bidang bisnis. Ia sudah merintis beberapa jenis usaha, bahkan sejak sebelum ia menikah. Mulai dari bisnis kecantikan dan kesehatan seperti sulam alis, franchise Bambu Spa; bisnis fashion seperti butik pakaian, tas, kain daerah, dll; hingga bisnis sewa alat komunikasi untuk keperluan event atau kebutuhan perusahaan seperti walky-talky (HT).
Bukan hanya dalam bidang bisnis, potensi dan bakat Angelina dalam bidang seni dan entertainment juga sempat menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Berbekal paras nan cantik dan kepribadian yang menawan, kelahiran Surabaya, 2 Januari ini, sempat menjajaki kemampuan diri dalam bidang modeling seperti menjadi model untuk beberapa majalah, ikut bermain dalam beberapa sinetron, berpartisipasi dalam acara-acara hiburan di televisi, serta menjadi bintang iklan untuk produk-produk kecantikan dan kesehatan.

Mandiri Sejak Muda

Lahir dari seorang ayah tentara (Angkatan Laut RI), Angelina merasakan didikan yang penuh disiplin. Sang Ayah pun tentu ingin dirinya menjadi tangguh dan mandiri, meskipun ia seoran perempuan. “Saya memang dididik sangat keras oleh Papa. Mungkin karena saya anak pertama dari tiga bersaudara, jadi beliau menginginkan saya bisa diandalkan, mandiri, tangguh dan bertanggung jawab, terutama terhadap adik-adik saya. Papa menginginkan saya juga bisa masuk angkatan seperti beliau tapi karena saya merasa tidak kuat akhirnya saya lebih memilih berbisnis saja,” kenang Angelina sambil tersenyum.
Setelah menamatkan pendidikan sekolah pramugari, dan sempat menjadi pramugari Garuda, Angelina meneruskan kuliah Hukum. Agar tidak mengecewakan ayahnya, ia pun mengikuti keingingan Sang Papa mengambil pendidikan Polwan, yaitu Akademi Kepolisian, sambil tetap kuliah Hukum. Namun, karena merasa tidak kuat, Angelina akhirnya tidak melanjutkan sekolah Kepolisian.

Rupanya panggilan jiwa Anggelina lebih kuat ke ranah kiprah Ibunda tercinta, yang adalah seorang kontraktor. Ia pun mulai mengikuti Sang Mama, dan mempelajari banyak hal tentang dunia kerja dan bisnis. Angelina sangat bersemangat terjun di dunia bisnis, meskipun masih dalam skala kecil-kecilan kala itu. Ia merasa di bisnis lah passion-nya yang paling kuat. Bahkan dari bisnis-bisnis yang dijalankannya, ia bisa memenuhi keinginan dan kebutuhannya sendiri, seperti membeli mobil sendiri dan berbagai keperluan pribadinya.

Seiring waktu berjalan, begitu banyak peluang bisnis yang bisa ditangkap Angelina, sehingga ia dengan semangat menjajal beberapa jenis usaha. Seperti usaha sulam alis dengan modal sendiri, yang kemudian terus berkembang cukup pesat dan ia mulai mengajak teman-temannya untuk bekerja sama.

Melihat prospek usaha bidang kecantikan dan kesehatan, terutama kebutuhan dasar kaum wanita, Angelina kemudian berani membuka usaha spa yaitu franchise Bambu Spa yang berlokasi di Scientia Park Serpong. Ia yakin prospek usaha kecantikan sangat menjanjikan karena urusan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan kebutuhan yang tidak akan pernah surut. Meskipun di tengah aktivitas padat yang sangat menyita waktu, namun wanita dituntut harus selalu tetap tampil cantik dan segar. Saat ini kaum wanita, baik pebisnis maupun wanita karier sangat menyadari bahwa kecantikan adalah hal penting sehingga selalu menyediakan waktu untuk melakukan perawatan tubuh di tempat-tempat salon dan spa terpercaya.

Sebelum menjalankan usaha Bambu Spa, Angelina juga sudah memiliki usaha fashion. Ia membuka butik yang menyediakan mulai dari pakaian, tas yang didatangkan dari para pengrajin Bali, kain tenun daerah seperti songket Palembang dari para pengrajin di sana, ada juga tas-tas yang bahan bakunya dari kulit ular dan sebagainya.

Dalam memajukan bisnis-bisnisnya, Angelina melakukan berbagai cara promosi dan pemasaran. Apalagi namanya cukup dikenal di kalangan dunia entertainment Indonesia, sehingga cukup mudah mendongkrak penjualan. Namun, ia tidak terlalu mengandalkan hal tersebut. Angelina tetap rutin mengadakan pameran-pameran di mall-mall besar Ibukota. Dan semua itu dilakukannya, sebelum ia menikah.
Satu hal yang sangat dibanggakan Angelina, semua usaha yang dijalankannya hingga saat ini, tidak mengandalkan modal dari siapa pun, tapi dari tabungannya sendiri. Termasuk usaha resto saat ini, yaitu Tamarind and Lime Jakarta yang baru dibuka tahun 2020 lalu, merupakan join modal dengan beberapa temannya. Sebagai seorang wanita, Angelina merasa bahwa ia harus bisa mandiri, tangguh, dan selalu kreatif menciptakan peluang-peluang baru dalam bisnis, agar dalam keadaan apa pun ia tidak perlu bergantung pada orang lain.

Enjoy di Bisnis Kuliner karena Hobi

Angelina mengakui, dari semua jenis bisnis yang dijalankannya, ia paling enjoy di bisnis kuliner, karena memang punya hobi makan. Tidak jarang ia hunting tempat-tempat makan enak dan menyicip bermacam-macam jenis makanan demi memenuhi hobi kulinernya. Bukan berarti bisnisnya yang lain diabaikan. Angelina tetap fokus menjalankan semua bisnis yang sudah dirintisnya dengan sungguh-sungguh karena memang darah entrepreneurship begitu kuat mengalir dalam dirinya.

Resto Tamarind and Lime Jakarta bagi Angelina merupakan salah satu penyaluran hobi yang sangat disukainya. Tidak heran, menu-menu makanan yang disajikan resto yang terletak di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini juga merupakan kesukaan Angelina. Seperti Tongseng dan Bebek yang merupakan menu andalan dan paling disukai pengunjung. Juga menu terbarunya, Coto Makassar yang kian mendapat tempat di hati dan lidah pelanggan.

Menurut Angelina, Resto Tamarind semakin berkembang maju dan selalu ramai karena ia dan teman-temannya sangat fokus mengembangkan usaha ini dan selalu menghadirkan yang terbaik bagi pelanggan. Promosi dan pemasaran sangat gencar dilakukan, antara lain untuk marketing ada team khusus, memanfaatkan para blogger, influencer, dan lain-lain, sehingga sering diliput banyak media termasuk televisi, dan juga rutin mengadakan talkshow.

Konsep yang diusung lebih mengedepankan kenyamanan, homey, dan selalu menyajikan live music setiap hari kecuali hari Minggu libur, dari pukul 21.00 hingga 24.00 malam. Selain itu, harga yang dipatok untuk setiap menu tidak terlalu mahal, namun kulaitas tetap yang terbaik dan istimewa, terutama bahan-bahan baku makanan. Bukan hanya menjadi tempat untuk menyicip aneka menu istimewa, Resto Tamarind juga sering dipakai sebagai tempat rapat atau acara-acara.

Prospek bisnis kuliner ke depan, menurut Angelina, sangat bagus. Melihat perkembangan Tamarind saat ini yang sangat pesat dan selalu ramai pengunjung, Angelina dan teman-teman berencana akan membuka cabang di Surabaya dan Bali. Selain itu, ke depan Angelina juga ingin usahanya bisa go international, seperti membuka rumah makan Indonesia di luar negeri.

Rutin Berbagi

Keseimbangan dalam hidup diyakini Angelina sangat menentukan kebahagiaan dan kesuksesan, baik dalam karier maupun bisnis. Meskipun sibuk dengan urusan bisnis dan karier, ia tetap menyempatkan diri untuk selalu berbagi dan bersedekah. Ia percaya bahwa dalam setiap rezeki yang diterimanya ada hak orang lain juga di situ, seperti para yatim, kaum dhuafa, orang-orang yang sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan.

Kegiatan berbagi dan bersedekah yang dilakukan Angelina, baik secara personal maupun bersama teman-temannya dan bukan melalui komunitas atau organisasi, antara lain membantu panti asuhan, rumah Qu’ran, korban bencana alam, dan lain-lain. “Bersama temen-temen saja, bukan komunitas atau organisasi, setiap Jumat kita melakukan kegiatan berbagi. Saya memang merasa senang melakukan kegiatan sosial seperti itu karena saya pikir memang itu hak mereka juga dan yakin kalau kita berbagi kita tidak akan jatuh miskin,” ujar istri dari Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, M.M., Anggota DPR RI ini.
Selain tetap fokus mengurus bisnis, rutin berkegiatan sosial, Anggelina juga tetap mengutamakan keluarga kecilnya. Perhatian dan dedikasi pada anaknya yang masih berusia 3,5 tahun menjadi prioritas utama. Apalagi saat ini anak sekolah dari rumah atau online, tentu butuh pendampingan dari dirinya.

Kemandirian dan sikap welas asih yang sangat kuat dalam diri, diakui Angelina karena terinspirasi dari orang tua dan neneknya. Ayah yang keras dan disiplin, Ibu yang ulet dan pekerja keras, serta Nenek yang hidup apa adanya, pintar menabung dan menyiapkan dengan sungguh-sungguh masa depan anak-anaknya, serta rutin berbagi. “Nenek suka berbagi. Walaupun beliau sudah meninggal tapi namanya masih harum sampai sekarang makanya saya ingin sekali seperti beliau,” tekad Angelina yang juga hobi traveling dan Muaythai ini.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top