Profil

dr. Afiyah Rosalina: Sukses Karier Dokter dan Entrepreneur, Sambil Membangun Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa

MajalahKebaya.com, Jakarta – Meskipun usia masih sangat muda, dokter cantik kelahiran Surabaya, 26 Mei 1997, bernama lengkap dr. Afiyah Rosalina atau akrab disapa dr. Afiyah, telah sukses membangun karier dokter dan usaha food and beverage yang bernama cendol jadoel. Ia juga sebagai Founder Yayasan Zahratul Hawra berlokasi di Sentul City, yang menaungi kurang lebih 90 anak yatim piatu dan dhuafa usia 6-12 tahun. Selain untuk kegiatan belajar Alquran dan lainnya, Yayasan Zahratul Hawra juga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk ibadah.

“Saya merupakan seorang yang visioner yang memiliki banyak mimpi. Salah satunya saya ingin sukses di karier sebagai dokter, sukses sebagai entrepreneur dan saya juga ingin membangun lebih banyak masjid dan yayasan yatim piatu dan dhuafa untuk membantu mereka belajar menjadi hafiz hafizah Alquran. Saya percaya kejarlah akhirat maka dunia akan kamu dapatkan. Inspirasi terbesar saya adalah ibu saya sendiri yang merupakan seorang single parent yang selalu mengajarkan saya untuk sealu berbuat baik, membantu orang lain yang membutuhkan, bekerja keras untuk mengejar cita-cita,” tegas dokter yang gemar travelling ini.

Selain sebagai salah satu anggota tim dokter DPR RI dan Founder Yayasan ZH, dr. Afiyah juga menjalankan bisnis kuliner dengan brand Cendol Jadoel. “Kenapa tertarik ke bisnis cendol (f&b) itu bermula dari ketertarikan saya di bidang kuliner di mana saya suka mencoba berbagai jajanan, salah satunya makanan tradisional Indonesia yaitu cendol, terlebih lagi pasar cendol itu belum terlalu banyak.”

Cendol Jadoel yang dikembangkan dr. Afiyah ini memiliki cita rasa tradisional, mengingat bahan baku yang digunakan masih original seperti santan, gula aren dan cendol yang terbuat dri tepung beras.

Saat ini Cendol Jadoel baru memiliki 2 cabang atau outlet yaitu di daerah Tebet Jakarta Selatan dan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, juga melayani secara online melalu aplikasi Gofood dan Grabfood. Cendol Jadoel juga melayani pesanan partai besar untuk kegiatan acara pesta, arisan, acara keluarga, pernikahan, dll.

“Hasil dari bisnis ini saya donasikan untuk yayasan saya yaitu Yayasan ZH yang masih banyak kebutuhan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman donatur yang sudah membantu saya mewujudkan pembangunan yayasan ini dan beroperasi hingga saat ini, bantuan yang diterima tidak hanya dalam bentuk dana tapi juga dalam bentuk barang seperti karpet, lemari dsb, yang sangat menunjang untuk kegiatan belajar anak-anak. Semoga Yayasan ZH bisa jadi ladang amal jariyah untuk kita semua.”

Perjalanan Karir Sebagai Dokter

Pendidikan Kedokteran ditempuh dr. Afiyah dalam waktu yang relatif singkat. Ia masuk Fakultas Kedokteran Trisakti, Angkatan 2013, menyelesaikan pendidikan sarjana selama 3,5 tahun dan mendapat gelar dokter pada Januari 2020 dengan predikat Cumlaude.

Keberhasilan karier sebagai dokter saat ini tidak lepas dari kerja keras dan kesuksesan dalam studi dari awal: Sejak SD dr. Afiyah berhasil menjadi Juara Umum; menginjak SMP ia terpilih untuk ikut dalam Pertukaran Pelajar di Singapore dan Malaysia; dan lanjut pada saat SMA mengikuti Program Akselerasi Belajar 2 Tahun sehingga lulus SMA di usia 15 tahun dan masuk FK Trisakti pada tahun 2013 melalui Jalur Prestasi dan lulus sumpah dokter Januari 2020 dengan predikat Cumlaude.

Selama menjadi mahasiswa kedokteran dr. Afiyah aktif di berbagai organisasi kampus, yaitu tergabung sebagai anggota di Parlemen FK Trisakti 2015-2016, Kepresidenan Mahasiswa 2015-2016, Tim Bantuan Medis Trisakti (TBMT) 2013-2014 dan Asian Medical Students Association (AMSA) 2014-2015.

Dr. Afiyah juga terpilih menjadi delegasi mahasiswa Kedokteran Indonesia yang ikut dalam East Asian Medical Students Conference (EAMSC) di Taiwan pada tahun 2015 dan Asian Medical Students Conference (AMSC) di Philippines.

Lulus sebagai dokter pada Januari 2020, dr. Afiyah diterima magang di Halodoc di awal pandemi Covid 19, terlibat di dalam Tim Halodoc kerja sama dengan Kemenkes untuk membuat sistem protocol kesehatan (Prokes) dan hingga saat ini terdaftar sebagai dokter Telemedicine di Halodoc. Di awal Covid 19 tahun 2020, dr. Afiyah ikut menjadi Dokter Relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran hingga akhir tahun 2020, menginjak 2021 dr. Afiyah bekerja sebagai Dokter Relawan di salah satu RS Swasta Rujukan Covid, Jakarta.

“Selama menjadi Dokter Relawan Covid 19, tantangan yang dihadapi begitu besar karena saya dan tim tenaga kesehatan lainnya menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan banyak pasien yang membutuhkan pertolongan saat itu,” tegasnya. Selain itu juga saya terlibat dalam penelitian tentang Covid, juga berpartisipasi menyukseskan program vaksinasi Pemerintah untuk masyarakat Indonesia.

Di akhir September 2021, dr. Afiyah diterima bekerja sebagai Tim Dokter Umum di Pelayanan Kesehatan DPR RI. Menjadi salah satu dokter termuda di DPR RI yang siap melayani konsultasi kesehatan untuk para Anggota Parlemen dan pegawai di lingkungan DPR RI.

Memulai Bisnis Kuliner Cendol Jadoel

Padatnya kesibukan dr. Afiyah menjalankan profesi dokter, mengurus yayasan, dan bisnis kulinernya tentu butuh manajemen waktu yang baik. Karena itu, ia men-training para karyawannya supaya bisnis bisa berjalan autopilot by system, Sehingga sebagai owner tinggal memeriksa laporan harian yang diterima.

“Modal awal bisnis cendol ini cuma Rp 5 jutaan. Itu pun peralatan pendukung usaha dibeli sesuai kebutuhan, dan dilakukan dari rumah. Omset tiap hari itu beda-beda, paling banyak saat bulan Ramadhan, omset bisa meningkat hinggal 3x lipat dari hari biasa. Karena nama minumannya identik jadoel, ke depannya saya bercita-cita mengembangkan kuliner jadoel lainnya seperti bakso jadoel, dan jajanan jadoel lainnya. Saya juga ingin mengembangkan bisnis makanan jadoel ini menjadi franchise yang bisa menjangkau luas ke seluruh Indonesia, syukur-syukur bisa merambah ke pasar internasional seperti ke Singapore atau Malaysia,” tekad dan harapan dr. Afiyah.

Kepada generasi milenial sekarang, dr. Afiyah berpesan, mumpung masih muda, punya banyak waktu dan energi, cobalah segala hal yang ada di dunia ini untuk tahu passion kita dan jangan pernah takut untuk memulai karena kalau tidak dicoba kita tidak akan tahu akan berhasil atau tidak. Jadi mulai dari hal kecil saja dulu, misalnya passion kita di kuliner kita bisa mulai dengan kemampuan yang ada untuk memulai bisnis kulinernya. Bisnis jaman sekarang dan dulu berbeda, kalau sekarang era sosial media jauh lebih mudah dan murah, bisa hemat dari rumah pun kita bisa buat bisnis, asal kreatif, tekad kuat, ulet, dan konsisten. Misalkan penjualan lagi sepi, ya tidak apa-apa konsisten saja terus dan tetap inovatif dalam pemasaran dan varian produk.

Memang diakui dr. Afiyah, kendala yang saat ini dirasakan oleh semua pelaku usaha adalah situasi pandemi yang belum reda, persaingan yang semakin ketat dan banyak. Menghadapi itu semua menurut dr. Afiyah, kita harus pintar membangun marketing, menguasai target dan client, quality control harus tetap dijaga, marketing digencarkan, dan jangan berhenti me-maintain loyal customer yang sudah ada. “Kiat saya intinya konsisten terus, kualitas dipertahankan, selalu lakukan inovasi entah pada produk atau marketing seperti memberikan bonus promo-promo lebih variatif.”

Cita-cita dan Mimpi

Dr. Afiyah berencana dalam waktu dekat ingin mengambil Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam, sebagai persiapan dan untuk memperdalam ilmu dan wawasan di bidang Kedokteran yang terus berkembang saat ini. Ia juga banyak mengikuti seminar nasional maupun internasional di sela-sela kesibukan sebagai Dokter Umum di DPR RI.

Impian lainnya dr. Afiyah ingin memiliki Klinik atau Rumah Sakit sendiri agar bisa memberikan pelayan kesehatan gratis untuk masyarakat yang kurang mampu.
Untuk usaha kuliner minuman cendol, ia berharap suatu hari ‘Cendol Jadoel’ bisa menjadi minuman favorit cendol no.1 yang tidak kalah dengan minuman hits saat ini seperti kopi Starbucks, minuman boba dll.

Khusus Yayasan Zahratul Hawra, dr. Afiyah berharap bisa berkembang dan membangun lebih banyak masjid dan yayasan di tempat lainnya, sehingga bisa lebih banyak membantu anak yatim piatu dan dhuafaa. Aamiin…

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top