Cover Story

Indah Ima Apriani: Membangun Bisnis dengan Semangat Membantu Sesama

MajalahKebaya.com, Jakarta – Jiwa empati seorang Indah Ima Apriani yang cukup tinggi terhadap sesama, mendorong perempuan cantik yang akrab disapa Indah ini menggeluti bisnis fashion dan skincare yang mampu menawarkan produk berkualitas dan bisa dijangkau semua kalangan. Tak disangka, semangat membantu sesama itu seakan menjadi pelumas yang melancarkan tiap bisnis, bahkan bisa mengkaryakan puluhan orang sebagai tenaga kerja. Menggandeng anak-anak muda berintegritas, Indah tengah bersiap melebarkan sayap bisnis baru.

Dunia fashion dan kecantikan memang bukan hal baru bagi Indah. Sejak kecil ia terbiasa melihat kesibukan ibunya yang berprofesi sebagai Penata Rias sekaligus WO (wedding organizer). Ia juga sempat terjun ke dunia modeling yang kian mengasah kemampuannya dalam memadupadankan busana dan menuntunnya untuk bisa merawat penampilan.

Kariernya di dunia entertainment juga terbilang bagus. Berawal dari model catwalk dan foto majalah, karier Indah terus menanjak hingga membintangi beberapa judul FTV dan drama komedi. Bakat Indah di bidang tata rias juga patut diacungi jempol. Belajar dari mamanya yang kerap mengasah kemampuan, perempuan kelahiran 12 April ini, begitu piawai dalam merias pengantin. Bahkan ia kerap menyabet penghargaan dan juara 1 di setiap kompetisi tata rias yang diikuti.

“Sejak kecil saya memang sudah familiar dengan dunia tata rias, salon, skincare hingga pagelaran busana. Makanya saat memutuskan terjun ke dunia bisnis, saya pilih salon, fashion dan skincare yang memang menjadi passion saya,” tutur Indah, saat ditemui Kebaya Indonesia di salah satu outlet bisnisnya di kawasan Jatibening, Bekasi.

Perjalanan Bisnis. Usai menikah dan dikaruniai seorang putri, Indah sempat memilih fokus menjalankan profesi baru sebagai ibu rumah tangga. Namun, sebuah kejadian yang menimpa salah seorang kerabat, seakan menyadarkan perempuan berusia 38 tahun ini, bahwasanya seorang perempuan harus mandiri dan mampu memiliki penghasilan sendiri, kendati nafkah dari suami terbilang cukup.

“Mama selalu bilang, kita sebagai perempuan harus bisa mandiri. Sehingga ketika suatu saat suami tidak bisa lagi memberikan nafkah maka kita tetap bisa survive. Akhirnya dengan izin suami, di tahun 2006 saya memutuskan untuk buka salon berlabel Salon Shafira,” terangnya.

Namun di tahun 2007, kondisi kehamilan kedua Indah yang cukup lemah, memaksanya untuk menutup Salon Shafira. Ditambah lagi, ia masih memiliki janji kepada ayahnya untuk segera menuntaskan studi S1 yang sempat tertunda karena cuti panjang. “Saat menikah saya memang belum menyelesaikan kuliah karena pindah jurusan dari Teknik Komputer ke Psikologi. Alhamdulillah, di tahun 2015 hutang tersebut bisa lunas,” terangnya seraya tertawa.

Ibadah Lewat Bisnis. Saat kedua buah hati kian bertumbuh, kesibukan Indah sebagai ibu rumah tangga makin berkurang. Demi mengisi waktu, ia memutuskan untuk kembali terjun ke dunia bisnis. Kali ini, fashion menjadi bidang yang diliriknya.

“Setelah kuliah selesai dan anak-anak juga sudah mandiri, akhirnya saya kembali berbisnis. Mulanya sekedar menjadi reseller baju-baju anak yang saya tawarkan secara online lewat Facebook dan Blackberry Messenger atau secara langsung ke orang tua murid saat menjemput anak-anak dari sekolah dan les. Ternyata responnya sangat bagus, saya bisa menjual ratusan baju, sampai-sampai produsennya minta tolong saya pasarkan produk-produk lain. Begitu juga ketika ada seorang teman yang meminta saya menjualkan busana muslim, laris manis dalam waktu kurang dari 24 jam,” tutur Indah, bangga.

Melihat prospek pasar yang begitu besar, menjadi semangat tersendiri bagi Indah. Di tahun 2016, kesuksesan sebagai reseller mendorongnya menciptakan brand baru yang memproduksi dan menjual busana syar’i dengan label INBY Fashion. Nama INBY diambil dari nama tengah kedua anaknya, yang merupakan penggalan dari nama Indah dan sang suami, Bobby Kartika Chandra.
Banyak pertimbangan yang menjadi alasan Indah membangun brand baru. Salah satunya, ia ingin menciptakan produk fashion berkualitas yang harganya bisa dijangkau semua kalangan. “Saat shopping bersama Mama, kami sering menjumpai busana muslim yang harganya mahal. Karena saya cukup familiar dengan dunia fashion, saya menyakini jika busana-busana tersebut sebenarnya bisa dijual dengan harga yang relatif terjangkau tanpa mengurangi kualitas bahannya. Akhirnya saya putuskan untuk membuat brand baru dengan menggandeng sebuah konveksi sebagai partner produksi,” terangnya.

Lewat bisnis barunya, Indah juga ingin membantu mengkaryakan lebih banyak orang. Karena menurutnya dengan menciptakan produk sendiri maka lebih banyak orang yang bisa ia libatkan. Mulai dari tim produksi, pengemasan hingga pemasaran.

“Sejak awal saya memang berharap bisnis ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Mulai dari tukang jahit yang sebenarnya memiliki kemampuan tetapi tidak ada modal untuk buka usaha sendiri, hingga perempuan-perempuan single parent yang bisa kita karyakan di sini, termasuk membantu ibu-ibu rumah tangga di sekitar konveksi INBY Fashion memiliki penghasilan meski sekedar upah memasang label. Boleh dibilang, bisnis ini merupakan salah satu cara saya beribadah, menjadi ladang pahala buat kita,” ungkap Indah, haru.

Tak heran, bisnis yang diawali dari rumah tersebut kemudian berkembang dengan dibukanya store bernama INBY House di kawasan Jatibening. Dan beberapa bulan selanjutnya menjalar dengan dua cabang di kawasan Jatiwaringin, Bekasi dan Cilegon, Banten. Menerapkan konsep penjualan secara offline dan online baik di store maupun sistem reseller, pada akhirnya memudahkan Indah untuk membuka kesempatan berbisnis bagi banyak orang. Meski penjualan kedua cabang INBY House cukup slowly di masa pandemi.

Ikuti Trend dan Permintaan Pasar. Perubahan trend fashion yang begitu cepat dan permintaan pasar yang variatif, tak pernah luput dari perhatian Indah. Mendorong INBY Fashion yang semula hanya memproduksi busana syar’i, kemudian melebarkan sayap dengan meluncurkan busana kerja, casual hingga baju anak.

Dengan menawarkan desain kekinian mulai dari Gamis, Kaftan, Tunik, Daster, Celana Slacks, T-shirt hingga baju anak, yang dirancang dengan material bahan seperti Katun, Katun Rayon, Satin, Scuba, Prisket hingga Waffle Knit berkualitas bagus, harga yang ditawarkan INBY Fashion cukup bersahabat. Tak heran bila tiap series yang diluncurkan selalu terjual habis.

“Ciri khas INBY Fashion itu jahitannya bagus dan harganya murah. Dengan kualitas yang sama, competitor banyak yang menjual di atas harga 200 ribu, tapi INBY Fashion bisa di bawahnya. Saya memang tidak ingin mengambil keuntungan yang terlalu besar dari bisnis. Karena buat saya, sejauh ini apa yang saya miliki sudah lebih dari cukup dan sangat saya syukuri. Jadi bisnis ini memang jalan agar hidup saya bisa bermanfaat bagi banyak orang. Alhamdulillah, karena niat kita baik maka ada saja jalannya,” jelasnya.

Meski mengikuti trend, namun sebagai bentuk diferensiasi di tiap desain INBY Fashion, Indah selalu memunculkan variasi berbeda. “Jadi trend yang sedang berkembang kita kombinasikan dengan apa yang kita suka supaya produk kita tidak pasaran. INBY Fashion juga menyediakan baju-baju premium, tapi biasanya saya buat dalam jumlah terbatas. 1 series biasanya hanya 5 pieces, dan di 3 store INBY House desainnya berbeda-beda. Kalau di luaran harganya bisa Rp 800 ribu per piece, di INBY House hanya Rp 400 ribuan. Jadi masih worth it,” tekannya.
Layanan Makloon. Selain memproduksi busana untuk pangsa pasar INBY House, INBY Fashion juga melayani jasa makloon untuk brand lain. Indah bahkan tidak segan menerima PO (pre-order) dalam jumlah terbatas.

“Kita memang ada ready stock dan PO. Kalau mau pesan 10-15 pieces saja bisa kita buatkan. Demikian juga dengan desain custom untuk pelanggan tetap yang nantinya menggunakan brand mereka. Nanti kita pasangkan labelnya, mereka cukup terima beres. Karena intinya saya berusaha agar semua tim INBY Fashion selalu produktif, yang nantinya akan berimpak pada pendapatan mereka,” ujar Indah.

Rencana ke Depan. Meski penjualan offline sempat terdampak pandemi namun Indah berupaya untuk terus bertahan. Agar tetap survive dan melakukan beragam penyesuaian termasuk gaji karyawan, penjualan juga lebih banyak ia alihkan secara online dan memilih fokus pada satu store INBY House yang berlokasi di Jatibening.

“Awal pandemi memang kami memilih slowly. Apalagi saya dan anak-anak juga sempat terpapar Covid-19, bahkan saya sempat dirawat di salah satu Rumah Sakit. Namun, saya berusaha agar tim konveksi tetap produktif. Selain membuat masker kain, kami juga bekerja sama dengan beberapa Rumah Sakit membuat APD. Dan di tahun kedua pandemi kami kembali aktif dan mulai menjalankan agenda-agenda yang sempat tertunda. Saat ini, kami tengah menyiapkan tempat untuk store baru. Selain untuk butik INBY House dan gerai INBY Skincare, juga akan ada salon. Jadi konsepnya one stop shopping. Insya Allah, tahun ini bisa segera launching, mohon doanya,” tutup Indah. Laili

Rilis SkincarePremium dengan Harga Terjangkau

Komitmen Indah dalam membangun bisnis yang mampu membantu sesama kembali ia tunjukkan dengan merilis produk skincare lokal berlabel INBY Skincare di tahu 2021. Perempuan berkulit putih yang memang sangat aware dengan perawatan tubuh ini mulanya tak tega melihat perempuan-perempuan yang merasa insecure dengan penampilan mereka akibat jerawat maupun kulit yang kusam, dan berharap bisa menciptakan produk kecantikan yang mampu membangkitkan rasa percaya diri para pemakainya.
Tak ingin main-main di bisnis barunya, Indah menggandeng pabrik skincare kenamaan dan membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk proses uji formulasi hingga pengurusan izin BPOM dan label halal.

“Banyak faktor yang membuat proses uji cobanya menjadi cukup panjang. Selain ada ingredient yang kita datangkan dari Paris-Prancis dan sempat terkendala pandemi, tiap sample juga saya coba sendiri selama beberapa bulan. Karena kulit saya termasuk normal, jika tiba-tiba bermasalah akibat penggunaan sample tersebut, saya minta tim Research and Development (R&D) mereset sample baru. Begitu sudah oke, saya bagikan kepada kerabat atau keluarga. Karena meski hasilnya bagus di kulit saya, belum tentu di kulit orang lain juga sama. Dan untuk tahu apakah sample tersebut menyebabkan break out atau tidak, kalau hasilnya sudah bagus kita coba menghentikan pemakaian. Dan semua proses tersebut senantiasa saya pantau. Alhamdulillah, final sample hasilnya memuaskan,” tegas Indah, bersyukur.

Pioneer Breast Cream. Saat ini INBY Skincare meluncurkan varian skincare berupa Facial Wash, Glowing Series, Acne Series dan Breast Cream. Dijelaskan Indah, ia sengaja menciptakan Facial Wash tersendiri yang bisa digunakan oleh kaum adam ataupun hawa yang biasa tampil tanpa make up atau enggan menggunakan rangkaian skincare.
Karena untuk Glowing atau Acne Series tiap paketnya merupakan paket komplit yang terdiri dari Facial Wash, Toner, Serum,BB Day Cream, Night Cream dan Totol Jerawat atau Flek Hitam, yang bisa dibeli per paket maupun satuan.

Untuk Breast Cream, Indah berani mengklaim INBY Skincare merupakan pioneer produk perawatan payudara tersebut. “Breast Cream dari INBY Skincare mengandung collagen dari tumbuhan asal Amerika yang diolah di Paris, yang mampu menutrisi payudara. Selain membantu mengencangkan dan menambah volume payudara tanpa operasi, produk ini juga dapat menutrisi payudara. Apalagi bagi perempuan, payudara merupakan aset, sudah harusnya dirawat,” tuturnya.

Breast Cream juga dirilis Indah dengan tujuan mengembalikan rasa percaya diri kaum wanita yang kerap minder karena kondisi payudara yang turun akibat menyusui atau kondisi payudara yang rata. “Cream berbentuk gel ini diracik dari tumbuhan asal Amerika yang diolah di Paris. Menurut tim dokter R&D pabrikasi,Breast Cream seharusnya dijual seharga Rp 800 ribu per piece, tapi saya jual hanya Rp 300 ribuan. Karena saya ingin semua perempuan bisa menggunakan dan merasakan manfaat Breast Cream INBY Skincare,” paparnya.

Meski menggunakan ingredient premium, INBY Skincare yang mengusung tagline ‘Cantik di usia 20-an itu sudah biasa tapi cantik di usia 30an itu baru luar biasa’ ini dipasarkan dengan harga yang relatif terjangkau. Berkisar dari Rp 180 ribu hingga Rp 380 ribu. “Inilah yang menjadi keunikan dari INBY Skincare, produk bagus dan berkualitas di kelasnya dan harga bersahabat,” tekan Indah.

Jalani Era Digital Bersama Tim Muda

Sejak awal merintis bisnis, Indah menyadari dunia digital sangat berpengaruh pada usahanya. Apalagi, ia sempat mengenyam pendidikan di bidang Teknik Komputer, yang membuatnya sadar akan pentingnya teknologi di masa depan. Untuk itu, semenjak merintis INBY Fashion maupun INBY Skincare, ia sudah menfaatkan media internet, terutama media sosial.
Agar bisa terus mengikuti perkembangan zaman, di bagian office Indah juga merekrut tenaga muda berintegritas, yang mampu melahirkan ide-ide baru yang fresh. “Media sosial mulai dari Facebook, Whatsapp, Instagram hingga Tiktok kita manfaatkan untuk branding. Karena semua media sosial tersebut punya karakter dan market berbeda. Oleh sebab itu, tim yang handle tiap Medsos juga terpisah. Namun dalam mencetuskan konten baru, biasanya kami berkolaborasi, saling memberi masukan,” ungkap Indah.

Belakangan, saat meluncurkan desain terbaru yang dibagikan di Instagram atau Tiktok, Indah bukan hanya melibatkan model professional, tapi juga tim muda INBY House yang ikut memamerkan koleksi teranyar. Selain menampilkan sesuatu yang berbeda, secara tidak langsung INBY House ingin menyuarakan bahwasanya semua perempuan akan tampil pede dan menawan dengan rancangan INBY Fashion.

Seakan tak ingin menciptakan batasan yang terkesan kaku antara dirinya dengan para karyawan, Indah lebih suka memposisikan diri sebagai teman. Sehingga mereka tidak segan memberikan ide-ide baru yang lebih kreatif. “Loyalitas mereka bahkan patut diacungi jempol. Karena selain harus menangani INBY Fashion, INBY House dan INBY Skincare, mereka juga terlibat memasarkan property milik suami. Tetapi, supaya tidak bentrok kita atur waktu kerja mereka sebaik mungkin,” jelas Indah.

Keluarga adalah Support System Terbaik

Selain faktor keberuntungan dan passion, Indah tak memungkiri kesuskesannya mengarungi bisnis tidak lepas dari dukungan keluarga. Mulai dari suami, kedua buah hati, orang tua hingga mertua. Apalagi, bisnis-bisnis yang dijalankan senantiasa dilandasi keinginan untuk menolong sesama, membuat langkah Indah semakin dimudahkan.

Dijelaskan Indah, karena terlahir sebagai anak tunggal kepribadian Indah semasa kecil justru sangat arogan. Selain dikenal sombong, ia juga tidak bisa menghargai orang lain. Namun, kepribadian tersebut berubah setelah ia mengenyam pendidikan agama di sebuah pondok pesantren. Selain lebih banyak mendapatkan siraman rohani, Indah juga bertemu banyak teman asrama dengan latar belakang keluarga berbeda yang justru mengasah jiwa simpati dan empatinya terhadap sesama.

“Proses pembelajaran di pondok bukan hanya membuat saya lebih mandiri, tapi juga mudah tersentuh dengan kesusahan orang lain. Sebelum membangun bisnis, saya sempat berkeinginan membangun yayasan yang menampung anak-anak jalanan. Namun, kedua orang tua tidak mengizinkan. Apalagi Papa selalu berkata ketika ingin membantu orang lain, maka jangan berikan ikan tetapi berikan kailnya. Sehingga mereka memancing sendiri, bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain lagi,” tutur Indah.

Meski di awal sang suami, Bobby Kartika Chandra, cukup keberatan dengan langkah Indah dalam merintis bisnis, namun kini dukungan dari belahan jiwanya itu seakan mengalir deras. Bahkan, kedua anak mereka, Shafira Inby C dan Saverio Inby C, selalu mendukung. “Putri kami, Fira, bahkan sudah mulai saya arahkan untuk melanjutkan bisnis-bisnis ini kelak. Apalagi, kami cukup se-frekuensi, memiliki passion yang sama di bidang kecantikan dan fashion. Alhamdulillah, sejauh ini dukungan keluarga menjadi support system terbaik bagi bisnis saya,” ucap Indah, penuh syukur.

Raih Sukses Bersama Mitra Bisnis

Persaingan dalam dunia bisnis bagi Indah merupakan hal yang lumrah. Namun, untuk bisa memenangkan persaingan, ia berupaya untuk terus berinovasi dan menjadi pioneer. “Dalam dunia bisnis kemungkinan produk kita dijiplak competitor itu hal yang biasa. Dan bagi saya, selama tidak menjatuhkan, pesaing itu saya anggap teman. Kalau masalah ditiru wajar berarti produk kita bagus. Kita harus punya selera sendiri karena segala sesuatu memang harus dari selera, sesuai passion. Kita juga tidak boleh stuck, harus bisa melahirkan inovasi-inovasi baru. Kalau tidak bisa menjadi yang pertama maka jadilah yang berbeda,” tegas Indah.

Pemilik gelar Sarjana Pendidikan ini juga mengajak masyarakat khususnya kaum perempuan untuk tidak berhenti berkarya meski berstatus sebagai ibu rumah tangga. Hingga saat ini, INBY Fashion maupun INBY Skincare masih membuka kesempatan bagi siapa saja yang berminat menjadi reseller dengan ketentuan tertentu yang ditetapkan manajemen INBY.

“Untuk INBY Skincare sebelum menjadi reseller, saya mengharuskan calon mitra untuk menggunakan produk kami. Karena kalau mereka tidak merasakan hasilnya bagaimana nanti mereka menjelaskan kepada customer. Selama pemakaian juga saya maintenance, ada keluhan atau tidak, bagimana hasilnya. Sebab kebutuhan kulit orang berbeda-beda, tidak bisa seperti produk fashion yang mereka bisa langsung jual tanpa harus mencoba. Jadi saya ingin semua mitra INBY bisa sukses sekaligus tampil menawan,” terang Indah, yang saat ini sudah memiliki lebih dari 50 reseller meski INBY Skincare baru 3 bulan diluncurkan.

Info Lebih Lanjut:
Instagram :@INBY_skincare
@INBY_Fashion_konveksi

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top