Feed

Kalisa Putri, Perempuan Berdaya Hadapi Tantangan dengan Keteguhan Hati

MajalahKebaya.com, Jakarta – Perempuan hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan dan tantangan. “Great women are not produced from ease, pleasure and comfort. They are formed through hardships, challenges and tears..” sebuah pernyataan sederhana yang menyentuh hati dan berhasil diterapkan dalam perjalanan kehidupan seorang perempuan cantik, Kalisa Putri.

Perempuan kelahiran Jawa Timur, 2 Agustus, yang memiliki pesona luar biasa ini, merupakan model profesional, presenter, ratu kecantikan, social activist dan pemeran sinetron FTV Indonesia. Kehadirannya berhasil menarik hati masyarakat Indonesia dengan rangkaian pencapaian yang berhasil diraih. Kalisa mendapatkan gelar kebanggaan sebagai Miss Model Celebrity 2015, Puteri Pewarta Indonesia 2016, Miss Tourism Journalist Indonesia 2020 dan Miss Asia Indonesia 2023. Ia juga pernah meraih Juara 1 Penembak Tercantik 2014 (Kopassus Cup Jakarta), Model Majalah Wajah Femina 2014, Top Wajah Femina 2014, Social Club Awards 2019 by MNC Channel TV, Duta Anti Narkoba 2020 dan Ambassador Art Spices Indonesia 2023.

Selain terus mengasah kemampuan diri untuk mencapai target pribadi, Kalisa juga terlibat di berbagai organisasi sosial untuk berkontribusi secara aktif. Beberapa di antaranya sebagai Pendiri dan Ketua Komunitas Perempuan Peduli Kasih Jakarta, Kepala Bidang Sosial Selebriti Anti Narkoba Indonesia (SANI), Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, Rumah Milennials, Diva Bakti Sosial Jakarta, Pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Jakarta Pusat, Pengurus Pusat WITT (Wanita Indonesia Tanpa Tembakau), Pengurus Pusat PPK (Perempuan Peduli Keadilan), Anggota Kebaya Foundation Indonesia, Anggota Komunitas Sosial Jakarta With Love (JWL). Di tengah kesibukan yang padat, Kalisa masih sempat menjalankan peran sebagai entrepreneur untuk bisnis clothing dengan label Girl Boss.

Kalisa meraih semua pencapaian dan prestasi melalui perjuangan yang tidak mudah. Ia mengawali karier ketika kuliah di Jakarta. Di waktu yang kosong, ia memiliki keinginan untuk lebih produktif dan memiliki penghasilan sendiri.

“Saya mengikuti casting dan Alhamdulillah dipanggil untuk recasting atau test foto dan lolos mendapatkan job pertama yaitu photoshoot untuk katalog brand baju casual dan busana muslim. Saya yang tidak memiliki pengalaman modeling sama sekali benar-benar merasa bersyukur, merasa harus banyak bertanya dan belajar secara otodidak.”

Setelah kesempatan emas yang diperoleh, selang beberapa waktu ada beberapa management artis dan model yang meminta untuk bergabung. Kalisa memutuskan untuk bergabung. Ia mulai mengerjakan job syuting, fashion show dan photoshoot di sela-sela masa perkuliahan. Di waktu yang bersamaan, pemilik hobi membaca, modeling dan traveling ini mulai mengikuti audisi model dan kontes kecantikan.

Menjadi pemenang dalam kontes kecantikan membutuhkan keyakinan dan kerja keras, apalagi tingkat internasional. Kontes kecantikan adalah kompetisi yang fokus pada kecantikan fisik dan digabungkan dengan kecantikan kepribadian, keahlian bakat, kecerdasan dan jawaban atas pertanyaan juri sebagai kriteria penilaian. Kalisa harus memenuhi semua kriteria yaitu cantik, cerdas, good attitude, berwawasan luas, public speaking yang baik, dan masih banyak lagi.

“Saya berada di titik ini juga tidaklah mudah, apalagi dengan background keluarga yang agamis. Sehingga kurang adanya dukungan dari keluarga bahkan saat itu ditentang keras karena dianggap unfaedah. Ini yang belum pernah saya ungkap. Hanya saya yang out of the box di keluarga, dan mungkin hanya saya yang tidak mendapat dukungan dari keluarga saat itu. Sedangkan kontestan lain mereka semua didukung penuh oleh keluarganya baik secara moril atau materi. Tapi saya yakin dan tidak mau putus asa, tetap excited dengan usaha dan doa. Alhamdulillah dengan ikhtiar apa yang saya lakukan berjalan dengan baik. Saya melakukan semua dengan hati. Ada niat maka ada 1000 jalan, tapi jika tak ada niat maka ada 1000 alasan.”

Akhirnya Kalisa mendapatkan dukungan dari keluarga setelah melalui waktu yang panjang. Baginya, dukungan Sang Ibu sudah sangat cukup karena doa dan ridho yang ia butuhkan. Kalisa berhasil membuktikan keseriusannya dan keluarga melihat hasil kerja kerasnya terutama ketika ia bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Kekuatan Hati dan Sosok Inspiratif. Dorongan paling kuat untuk mencapai sesuatu adalah hati. Kalisa bekerja dengan hati dan apapun yang dilakukan ia berusaha enjoy. Prinsipnya ketika ia sudah memutuskan memilih sesuatu, maka harus diselesaikan dengan tanggung jawab pada apa yang telah dipilih. Ia memiliki keinginan untuk membanggakan keluarga dengan passion dan caranya sendiri. Untuk mencapai hal tersebut, selain bekerja keras dan membangun komitmen, Kalisa belajar dari sosok inspiratif yaitu RA. Kartini.

Menurut pandangan Kalisa, RA. Kartini adalah salah satu pejuang emansipasi perempuan di Indonesia, terutama dalam hal pendidikan. Perjuangannya dalam memajukan perempuan di Indonesia luar biasa. Jaman dulu kedudukan perempuan pribumi masih tertinggal jauh dan memiliki status sosial yang sangat rendah, dibanding pola pikir perempuan Eropa, khusunya Belanda. Hingga kemudian RA.Kartini mulai berpikir untuk berusaha memajukan perempuan di Indonesia dengan kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki.

“Perempuan adalah pembawa peradaban bangsa. Perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sebagai perempuan, memiliki peran besar dalam era globalisasi saat ini. Maka dari itu mari kita mulai dari hal yang kecil untuk menebar kebaikan di lingkungan kita, yang akan berdampak besar di kemudian hari, dengan memberikan penyuluhan atau kegiatan bakti sosial seperti pendidikan dan kesehatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.”

Impian dan Harapan Terbaik. Berjiwa muda, energik dan penuh harapan membuat Kalisa tidak pernah berhenti merancang impian dan target di masa depan. Ia memiliki banyak keinginan untuk dicapai dan juga cita-cita agar dapat bermanfaat bagi banyak orang.

“Saat ini saya ingin memiliki brand baju, suatu saat nanti semoga brand fashion dan kosmetik yang saya punya sukses juga. Karena saya seorang model yang suka dandan dan fashion jadi ingin sukses punya brand tersebut. Suatu saat saya ingin menjadi seorang notaris yang sukses, yang bisa menginspirasi dan membantu banyak orang serta bermanfaat bagi masyarakat juga membantu masyarakat yang kurang mampu. Dalam waktu dekat ini saya sedang mempersiapkan diri menuju World Final dan karantina Miss Asia 2023 Host Country India pada Oktober 2023. Saya juga sedang melanjutkan S2 Master of Law angkatan 2023 di Universitas Trisakti Jakarta.”

Kalisa meyakini ketika ia memiliki goals, maka harus fokus, yakin dan percaya bahwa ia bisa melakukannya. Jika ragu dengan diri sendiri bagaimana orang lain akan percaya.

“Bagaimana semesta akan mendukung kita kalau kita tidak yakin dengan diri kita sendiri. Dalam berkompetisi harus yakin bahwa kita bisa dan berusaha maksimal. Urusan nanti menang atau tidak itu sudah garis tangan kehendak Tuhan.”

Kontribusi Perempuan Sebagai Generasi Penerus Bangsa. Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Saat ini, pemuda harus turun tangan, berkarya nyata dan menjawab semesta Indonesia. Perempuan mempunyai posisi sentral dalam keluarga sebagai istri, ibu rumah tangga, perempuan yang berkarir. Ibu sebagai pendidik pertama dan utama karena pendidikan berlangsung sejak janin masih dalam kandungan ibu dan sebagai ibu yang mempersiapkan generasi penerus.

Perempuan bisa bekerja bebas di luar agar tetap semangat, terus berkarya menggali potensi diri dan terus berkontribusi. Namun menurut Kalisa, biasanya perempuan ada masanya ketika sudah berkeluarga, memiliki anak dan waktunya banyak di rumah atau memilih full menjadi ibu rumah tangga.

“Perempuan sebaiknya lebih produktif walaupun hanya di rumah tidak bekerja di luar. Buatlah karya, lakukan hal-hal yang bisa memberikan dampak positif bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Di era digital saat ini banyak hal yang bisa dilakukan tanpa harus setiap hari keluar rumah.Tinggal memanfaatkan teknologi yang ada, kita harus lebih kreatif dan inovatif. Tentunya sesuai passion kita agar enjoy menjalankannya.”

Tantangan Perempuan di Era Digitalisasi. Era digitalisasi adalah suatu era di mana berbagai hal sudah serba digital. Semua hal yang dilakukan sehari-hari bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi dan akses internet yang bisa digunakan secara mudah. Kemajuan peradaban yang terjadi pada manusia pun bisa terlihat dari kemajuan teknologi. Diungkapkan Kalisa, banyak sekali dampak positif hidup di era digital seperti saat ini, antara lain memberi kemudahan dalam mengakses berbagai informasi dan menyebarluaskannya, menjadi hiburan dengan cara melihat konten media sosial, seperti konten di TikTok, Instagram, Twitter, YouTube, dan lain sebagainya, penghubung komunikasi untuk semua orang di berbagai penjuru dunia dan mengembangkan dunia pendidikan karena dengan internet, setiap siswa bisa mengakses pengetahuan dan meningkatkan wawasan mereka secara lebih mudah.

“Peran teknologi sangat penting, apalagi saya mengelola chloting brand untuk penjualan offline dan online. Saya juga melakukan promosi melalui sosial media karena sebagai brand Ambassador iklan, endorsement, dan membagikan kegiatan positif serta tulisan melalui sosial media.”

Sementara tantangan yang dihadapi perempuan, menurut Kalisa tidaklah sedikit. Banyak isu-isu mengenai diskriminasi gender yang menjadi perbincangan dan perhatian khusus.

“Diskriminasi gender terutama perempuan, perlakuan tidak setara yang ditujukan pada gender tertentu. Misalnya perempuan diberikan posisi yang lebih rendah dalam masyarakat, sehingga rentan mengalami kekerasan, sulit meraih pendidikan tinggi, dan hidup mandiri.”

Ruang gerak perempuan kerap dibatasi. Hal ini termasuk ke dalam perlakuan marginalisasi terhadap mereka. Khususnya marginalisasi ini dilakukan atas dasar perbedaan jenis kelamin yang seharusnya bukan menjadi suatu penghalang.

Dalam agama Islam, agama yang Rahmatan Lil-alamin. Penciptaan Allah atas makhluk-Nya, yaitu laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki misi sebagai khalifatullah fil ardh, yang memiliki kewajiban untuk menyelamatkan dan memakmurkan alam, sampai pada suatu kesadaran akan tujuan menyelamatkan peradaban kemanusiaan. Dengan demikian, perempuan dalam Islam memiliki peran yang komprehensif dan memiliki kesetaraan harkat sebagai hamba Allah serta mengemban amanah yang sama dengan laki-laki. Namun sebagai perempuan tidak boleh lupa dengan kodratnya ketika menjadi ibu atau istri dan harus bertanggung jawab atas perannya.

“Dalam Alquran pun juga dijelaskan Para laki-laki (suami) adalah pemimpin para perempuan (istri)” (QS. An-Nisa: 34), namun kepemimpinan ini tidak boleh mengantarnya kepada kesewenang-wenangan karena dari satu sisi, Alquran memerintahkan untuk tolong menolong antara laki-laki dan perempuan dan pada sisi lain Alquran memerintahkan pula agar suami dan istri hendaknya mendiskusikan dan memusyawarahkan persoalan mereka bersama.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top