MajalahKebaya.com, Jakarta – Dr. Ayu Widyaningrum, Master of AAAM, Master of IBAMS, yang akrab disapa dr. Widya, sangat mencintai pekerjaan dan bidang spesialisasi yang dipilihnya. Karena itu, tiada kata jenuh dan kendor dalam perjuangannya menemukan terobosan dan inovasi-inovasi baru. “Dengan adanya inovasi baru membuat saya sering meng-update ilmu, terutama ilmu pendidikan di luar negeri yang bersikap sangat terbuka, baik dalam hal efek samping dan kontraindikasi, serta teknik dan bahan-bahan yang selalu update, sehingga memudahkan saya untuk menciptakan inovasi baru,” ujarnya bersemangat.
Selain inovasi, kunci sukses raih prestasi, menurut dr. Widya, harus tekun dan memiliki motivasi diri yang kuat untuk selalu melangkah ke depan. Terus belajar, karena ilmu estetika sangat cepat berkambang.
Kepada wanita-wanita Inodnesia yang ingin sesukses dirinya, terutama yang masih belia, dr. Widya berbagi kiat, “Kejar impian, raih cita-citamu, Anda bisa mencapainya dengan jalan terbuka asal ada kemauan untuk terus belajar, jangan pernah berhenti. Jangan pernah malu untuk belajar. Karena dengan belajar kita bisa menambah pengetahuan, dunia ini luas jangan terpaku pada satu hal, kita bisa mendapatkan ilmu dari mana saja.”
Lebih jauh dr. Widya menegaskan, satu lagi yang terpenting adalah dalam meraih kesuksesan jangan pernah takut untuk gagal sebelum mencoba. Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada kesuksesan yang instan. Proses dan perjuangan yang tidak gampang akan membuat kita terjatuh dan terpuruk, tetapi pada saat itu juga membuat kita belajar dan harus bangkit lagi.
Perjuangan dan kerja keras dr. Widya memberikan hasil yang luar biasa, dan apresiasi dari berbagai kalangan tiada henti mengalir. Sejak tahun 2018 hingga kini, ia sudah mendapatkan puluhan penghargaan antara lain Wanita Yang Menginspirasi dan Klinik Kecantikan Terbaik Indonesia. “Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari semua pihak yang ada dalam hidup saya. Saya tidak mau berpuas diri dengan apa yang sudah saya dapat, saya ingin terus berkembang setidaknya mempertahankan yang sudah saya dapat, dan berharap menjadi sosok pribadi yang lebih baik lagi ke depan,” ujarnya.
Ke depan dr. Widya menargetkan akan membuka cabang untuk membantu para pasien yang ada di daerah tertentu yang ingin mencoba tetapi terlalu jauh dijangkau. Harapannya Widia Aesthetic semakin dikenal masyarakat Indonesia dan juga bisa bersaing dalam skala international, bahwa Indonesia memiliki dokter-dokter yang luar biasa.
Widya Aesthetic Clinic
Fokus dan dedikasi yang tinggi pada bidang aesthetic dermatology, memacu semangat dan motivasi yang sangat kuat dalam diri dr. Widya untuk terus menggali ilmu dan pengetahuan ke berbagai negara, mulai dari Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika. Ia menempuh pendidikan di Korea untuk Aesthetic Dermatology, kemudian mengambil Diploma dan Master di Singapura, lalu mengikuti Anatomy Class di Paris Workshop and Event, terus berlanjut ke Jerman, Milan dan Swiss serta beberapa kota dan negara seperti Abu Dhabi dan Dubai, Arab Saudi, Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, hingga yang paling jauh ke Kartagena AS dan Kamboja.
Bekal pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari berbagai negara tersebut, membuat dr. Widya lebih termotivasi untuk mengembangkan inovasi-inovasi dalam bidang dermatologi. “Jadi tidak hanya cantik tetapi juga proporsional. Saya juga ingin pasien bisa memiliki long life, di mana saat ini saya juga sedang belajar tentang Stem Cell Therapy.”
Ketika mendirikan Widya Aesthetic Clinic pada November 2015 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dr. Widya sangat menyadari bahwa dunia bisnis kecantikan saat ini sangat berkembang. Karena itu, ia harus memiliki inovasi-inovasi yang baru dan berbeda dari yang lain sehingga akan menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi customer.
“Widya Aesthetic ini berbeda dengan klinik lain, semuanya itu memang saya pelajari di luar kemudian saya bawa ke Indonesia dan saya modifikasi sehingga tercipta inovasi-inovasi baru. Berbeda karena kami selalu menyuguhkan apa yang memang dibutukan pasien, bukan apa yang kami perlukan. Widya Aesthetic berusaha untuk mengobati, menanggulangi, bisa dibilang terkadang Widya Aesthetic menjadi opini terakhir, harapan terakhir orang bisa sembuh dari permasalahan kulitnya. Kalau saya lihat pasien bisa saja mencoba produk A produk B yang bisa menjadi masalah bagi kulit pasien, dan Widya Aesthetic adalah harapan untuk menyembuhkan mereka. Itulah kenapa Widya Aesthetic meskupun di masa pandemi, Alhamdulillah masih menjadi pilihan untuk menyembuhkan kesehatan kulit,” bangga dokter cantik kelahiran Kotabaru 12 Agustus 1990, yang juga menjadi model entertainment di sela-sela kesibukan profesi dan kariernya.
Widia Aesthetic, lanjut dr. Widya, merupakan klinik pratama, bukan skincare. Jadi lebih fokus pada peracikan cream yang sudah diresepkan, dan bukan makloon. “Di sini kita memang bertugas untuk bidang Dermatology, pengobatan scar acne, post dermatitis, tapi tidak pada kasus-kasus infeksius seperti Herpes atau misalnya penyakit-penyakit kulit. Karena penyakit-penyakit kulit adalah kompetensi dari Dokter Kulit Kelamin. Widia Aesthetic hanya berfokus kepada aesthetic secara umum, mengurangi acne, melasma, spot, post dermatitis, memperbaiki contouring wajah seperti Botox, Filler,” jelasnya.
Kualitas dan pelayanan sangat diutamakan dr. Widya. Dengan mengusung konsep homey untuk kliniknya, maka pasien yang datang merasa nyaman seperti berada di dalam kamar sendiri. Ia tidak ingin klinik kecantikannya seperti Rumah Sakit yang bernuansa formal dan putih. Selain itu, semua treatment di Widya Aesthetic berbasic Korea dengan alat-alat canggih, serta krim yang bagus agar wajah tetap sehat dan glowing. Treatment-treatment yang diminati antara lain Mesoterapi seperti Meso Glow, Snow Glow, Bubble Glow, Laser, Filler, Thread Lift, Botox, dan lain-lain. Dalam melakukan treatment dr. Widya kerap mengkombinasikan alat. Ia juga memperkenalkan Dermapen sebagai treatment rutin agar kulit sehat dan cantik. Tentu saja dengan sentuhan-sentuhan dan inovasi-inovasi baru serta teknik-teknik terbaru. Apalagi dengan kemajuan era digital yang sangat pesat saat ini, diakui dr. Widya, sangat mempermudah untuk promosi dan memberikan informasi baru dari inovasi baru yang ia dapatkan dari luar negeri. Meskipun demikian, tidak semua serba online, karena untuk memberikan diagnosa tidak bisa dengan zoom, pasien harus datang langsung ke klinik agar diagnosis lebih akurat.
Profesional, Kerja Keras, dan Gigih
Menjalani profesi sebagi dokter dengan sungguh-sungguh dan penuh dedikasi, serta mengembangkan bisnis dengan gigih, merupakan komitmen dr. Widya sejak awal meniti karier. Jiwa entrepreneurship yang sangat kuat dalam diri dan karakter kerja keras serta gigih, sudah terpatri sejak ia muda berkat gemblengan orang tua.
“Sosok yang sangat menginspirasi saya, baik dalam karier, bisnis, dan menjalani kehidupan adalah Ibu dan Ayah..karena dari mereka saya belajar gigihnya bekerja keras. Dari Ayah yang tidak pernah patah semangat, kasih sayang melimpah dan selalu memberikan waktu kepada keluarga. Ayah adalah sosok pekerja keras. Saya bukanlah dokter dari kalangan berada. Saya memulai klinik saya dari nol, karena bagi saya kesuksesan itu milik semua orang, dan saya memacu diri untuk terus berjuang meraih kesuksesan.”
Berpedoman pada prinsip ‘kesuksesan milik siapa saja dan bisa diraih asal mampu dan mau meraihnya’, dr. Widya terus bersemangat berjuang melewati berbagai proses dan jatuh bangun tanpa putus asa. Apalagi ia sangat menyadari kesuksesan tidak bisa semudah membalik telapak tangan.
Keluarga Tetap Yang Utama
Keluarga dan waktu bagi dr. Widya adalah sesuatu yang sangat berkaitan erat. Karena itu, manajemen waktu yang baik membuat dirinya bisa sangat dekat dengan keluarga. Kesibukan yang padat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta dedikasi sebagai seorang dokter, tidak membuat dr. Widya mengenyampingkan perannya sebagai seorang wanita yang harus sukses menjalankan tugas sebagai ibu dan istri.
“Bagi saya kesuksesan yang utama itu bukan karier yang melejit tapi keluarga saya yang bahagia dan tidak kehilangan sosok ibunya di rumah. Hampir setiap hari saya tidak pernah me time dalam pengertian yang lazim di masyarakat, karena me time saya adalah pada saat saya selesai bekerja, menikmati waktu bisa memandikan anak balita saya, bisa melihat tingkah lucu mereka, bisa bercengkrama dengan anak, bercerita tentang hari-hari mereka, makan malam dengan suami.. itu adalah me time untuk saya. Bukan shopping atau pergi ke spa, tapi utamakan bagaimana saya bisa menikmati perkembangan anak saya secara hal kecil dan menikmati waktu saya dengan suami dari hal yang terkecil. Momen itu tidak akan saya ulangi lagi dalam hidup saya,” tutur ibunda dari Alif Barra Pratama, Ben Alfariq Ramadhan, Juna Abinaya Alexi, Ken Arkana Mecca, dan Kim Mica El Nuca dengan bangga.
Hingga kini, urusan rumah tangga tetap menjadi prioritas dr. Widya. Ia sangat bersyukur karena keluarga sangat mendukung perjuangannya meniti karier dan membesarkan usaha. “Suami mendukung serta orang tua dan anak-anak saya sangat mendukung. Suami senantiasa mendampingi saya pada acara-acara penerimaan penghargaan baik di Jakarta, maupun di luar negeri. ” ujarnya istri dari Edwin AM, SH, MM. ini.
Kesibukan dr. Widya bukan saja urusan membesarkan bisnis, kegiatan di luar pekerjaan juga tetap dijalankannya. Ia tetap menjalankan hobby modeling-nya, menjadi cover di beberapa majalah, bintang tamu sebagai narasumber di beberapa stasiun televisi seperti Trans TV, ANTV, Kompas TV, dll., juga terlibat dalam beberapa program TV seperti Progam Fesbuker, Program MMC Selebriti Life Style, dll..