MajalahKebaya.com, Jakarta – Berbagai tantangan dihadapi Lenywati dalam membesarkan usaha produk kosmetik dan jasa pelayanan spa dengan brand Tirta Ayu Spa. Kini usahanya semakin berkembang pesat. Ia pun berharap di tahun 2024 Tirta Ayu Spa dapat melebarkan sayapnya ke Eropa setelah berhasil menguasai pasar Afrika.
Perjuangan Lenywati merintis usaha produk kosmetik dan jasa pelayanan spa dirintis dari nol. Di awal usaha, Leny membuat produk kosmetik yang diberi merek Tirta Ayu Spa secara manual atau home industry dalam jumlah kecil yang dipasarkan sendiri.
“Saat itu media sosial belum se-booming sekarang, jadi saya hanya memasarkan produk secara tradisional dengan menjual dari teman ke teman. Selain itu keberadaan saya di kota kecil Bojonegoro, Jawa Timur membuat pemasaran produk saya lambat berkembang. Melihat hal itu saya berfikir untuk memasarkan produk ke Jakarta supaya penjualan dapat meningkat dan brand Tirta Ayu Spa semakin dikenal masyarakat,” jelas wanita cantik kelahiran Kediri, 7 Mei ini.
Meskipun kondisi keuangannya saat itu pas-pasan, berbekal kemauan yang keras dan tekad yang kuat Leny merantau ke Jakarta dan tinggal di sebuah kamar kos kecil yang juga menjadi base camp dalam mengelola produk Tirta Ayu Spa.
“Saat itu sekali produksi saya bisa menghasilkan kurang lebih 20 buah produk yang saya labeli secara manual dan saya pasarkan sendiri dengan bantuan ojek yang saya sewa harian. Tukang ojek ini bertugas memberikan referensi dan mengantarkan saya ke tempat-tempat yang sekiranya cocok untuk menjual produk saya. Saat itu saya betul-betul belum mengenal Jakarta, jadi daerah pemasaran saya hanya bergantung dari arahan tukang ojek yang saya sewa yaitu di pasar-pasar dan toko-toko kosmetik,” kenang Leny penuh haru.
Lulusan S1 ini mendatangi puluhan toko, tapi tak satu pun yang menerima atau membeli produknya karena mereka merasa belum mengenal merek produk Leny. Toko-toko ini pun kebanyakan hanya menerima produk dengan sistem konsinyasi.
“Tidak hanya penolakan yang saya terima saat itu, ejekan dan cibiran juga saya telan, tapi hal itu tidak menyurutkan tekad saya, saya tetap semangat dan yakin terhadap kualitas produk saya. Akhirnya saya mengubah target market saya, beralih dari toko-toko kosmetik dan mulai memasarkan produk di mall-mall besar,” jelas Leny.
Meski tak mampu menyewa tempat di mall, Leny tak patah semangat. Ia pun diam-diam membagikan brosur dan kartu nama kepada pengunjung mall, bahkan ia memprospek orang-orang yang sedang mengantre di toilet mall. Ternyata cara ini cukup membuahkan hasil. Banyak transaksi yang terjadi diam-diam di toilet mall, dan ia selalu mengedukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan merawat organ intim sebelum menawarkan produk.
“Produk kosmetik yang saya produksi memang produk khusus untuk organ intim wanita yang memiliki banyak khasiat, beberapa di antaranya adalah membersihkan, menghilangkan gatal, bau tak sedap, merapatkan miss V, serta mencegah kanker serviks,” tandas Leny.
Memegang prinsip tidak akan pulang ke kos sebelum produk habis terjual, meskipun sampai tengah malam, Leny tetap berusaha menjual produk hingga ke restauran-restauran yang buka 24 jam.
Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu yang dirasakan Leny. Setelah melewati berbagai tantangan akhirnya respon pasar yang luar biasa ia dapatkan. Leny mulai sibuk menerima pesan SMS dan telepon dari orang-orang yang menerima kartu nama dan brosurnya di mall, mulai dari hanya bertanya-tanya, konsultasi, curhat dan melakukan pembelian produk. Banyak yang melakukan repeat order serta mereferensikan produk Tirta Ayu Spa kepada teman-temannya.
Usaha Berkembang Pesat. Tahun 2009, untuk pertama kali Leny bisa membuka kantor pemasaran dan gerai spa di Jakarta. Di kantor inilah ia mulai memperluas jaringan pemasaran produk. Beberapa investor dari Lampung, Makassar, Bandung, Cirebon, Bogor, dan Bali menjadi distributor resmi produk Tirta Ayu Spa. Produk premium Tirta Ayu Spa hanya dijual oleh distributor resmi yang memiliki outlet khusus menyediakan tempat untuk melakukan perawatan sekaligus mencoba produk-produk Tirta Ayu Spa.
Awalnya outlet produk ini hanya memiliki 2 ruangan treatment saja yang difungsikan mencoba produk dan perawatan area organ intim wanita. Hingga di tahun 2010 Leny mengembangkan sistem outlet dengan menambah beberapa layanan menjadi lebih lengkap seperti perawatan slimming, post natal, perawatan tubuh, facial, perawatan tangan dan kaki.
Seiring waktu, usaha semakin berkembang hingga di tahun 2010 Leny mulai membangun pabrik Tirta Ayu Spa di Bojonegoro, Jawa Timur dan mulai merekrut beberapa tambahan karyawan dari anak-anak putus sekolah dan masyarakat sekitar. “Saya juga bekerja sama dengan petani-petani sekitar untuk menyuplai rempah bahan baku produk yang saya perlukan. Di sini saya mulai memperbaiki kemasan serta penampilan produk menjadi lebih menarik dan meningkatkan kapasitas produksi.”
Leny bersyukur produk Tirta Ayu Spa semakin berkembang. Selain itu pelayanan treatment-nya (gerai spa) juga banyak diminati. Di tahun 2012 ia pun mulai membuka peluang kerja sama dengan sistem BO (Business Opportunity) untuk membuka gerai Tirta Ayu Spa di daerah lain dan sistem franchise di tahun 2015.
Kini beberapa gerai Tirta Ayu Spa ada di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bogor, Makassar, Tembilahan, Bontang dan Bali. Gerai-gerai Tirta Ayu Spa ini dapat beroperasi dengan baik didukung oleh produk yang bagus dan tenaga kerja atau therapist yang profesional. “Untuk mendukung hal itu saya membuka tempat pelatihan spa sendiri atau training centre di Bojonegoro. Di tempat inilah anak-anak putus sekolah dididik dan dilatih menjadi therapist profesional yang bersertifikat,” jelas ibu dari Albert Aditya Christian (Double Degree dan Business Owner), Augustinus Ivan Christian (S1 dan Business Owner), dan Monica Adelia Christian (Dokter).
Aktif Organisasi dan Sosial. Selain mengelola bisnis, Leny juga aktif di organisasi dan kegiatan-kegiatan sosial, salah satunya di tahun 2010 ia dan tim melakukan misi sosial di Cameroon – Africa Tengah. Di sana Leny membantu masyarakat yang sedang terkena wabah Clamydia, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat menular dengan cepat.
“Saya menggunakan produk Tirta Ayu Spa untuk membantu mengatasi wabah tersebut dan berkat kuasa Tuhan masyarakat di sana banyak yang sembuh setelah menggunakan produk Tirta Ayu Spa. Sejak saat itu beberapa kali produk saya diekspor ke Cameroon hingga sekarang. Hal ini membuat seorang dokter dari Cameroon tertarik untuk belajar tentang treatment dan produk di Training Centre saya,” terang Pengurus DPP IWAPI dan Ketua FPIA (Forum Perdagangan Indonesia Africa) ini, bangga.
Raih Banyak Penghargaan dan Prestasi. Di sela-sela kesibukan mengelola bisnis, Leny selalu menyempatkan diri untuk selalu belajar dan update ilmu pengetahuan. Prinsipnya adalah selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai sehingga memacu untuk selalu berinovasi dan berkreasi.
Tak heran beberapa penghargaan telah diraih Leny baik atas nama pribadi maupun Tirta Ayu Spa. Antara lain, terpilih sebagai pemenang dalam ajang Award Export Franchise & License 2010 di Jakarta pada 12 Nopember 2010; Tahun 2013 Tirta Ayu Spa terpilih sebagai Waralaba Kreatif & Inovatif; Tahun 2015 Tirta Ayu Spa terpilih sebagai Waralaba Potential; Tahun 2016 Tirta Ayu Spa terpilih sebagai Franchisor Kreatif Jawa Timur; Tahun 2016 Leny meraih prestasi sebagai penerima penghargaan Anugerah Wirausaha Indonesia 2016; Tahun 2022 sebagai Woman of The Year 2022, World Luxury Spa Awards 2022, dan Primaduta Award 2022.
Selain produk dan franchise spa, Tirta Ayu Spa juga menjadi operator spa di hotel-hotel bintang 3 dan bintang 5 seperti Aston Hotel Bojonegoro, d’Season Hotel Surabaya, d’Season Premier Jepara, hotel Sahid Bangka, Royal Tulip Springhills Jimbaran, Papandayan hotel Bandung, Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa – Bogor, Pullman Grand Central Bandung, Swiss-Bel Hotel, Permata Hijau Suites, Alam Puisi Ubud, The Wells Carlton Abuja – Nigeria, Lagos Continental Hotel, dan eSwatini International Hotel & Convention Centre.
Tirta Ayu Spa juga sukses go international tahun 2014 dengan membuka cabang pertama di Nigeria, atas bantuan dari ITPC di Lagos. Kemudian tahun 2015 Tirta Ayu Spa membuka cabang kedua di Nigeria, tahun 2016 membuka cabang di Ghana dan Philipine, tahun 2017 membuka cabang di Abuja – Nigeria, tahun 2019 cabang di Victoria Island, tahun 2020 membuka 12 cabang di eSwatini – Africa Selatan.
Awal tahun 2021 Tirta Ayu Spa membuka cabang di Lekki Peninsula – Lagos Nigeria, tahun 2022 membuka cabang baru di Ezulwini – Eswatini, dan tahun 2023 membuka cabang baru lagi di Roki Centre – Eswatini, serta 2 cabang di Ikoyi – Nigeria. Di tahun yang sama juga mengoperasikan pabrik baru Royal Tirta Ayu di eSwatini – Afrika Selatan.
Tirta Ayu Spa juga selalu ditunjuk sebagai official partner di bidang spa pada setiap event internasional di Indonesia, seperti IORA 2017 (The Indian Ocean Rim Association), IAF 2018 (Indonesia Africa Forum), IAID 2019 (Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue), G-20 di Bali (2022).
“Di tahun 2023 bisnis Tirta Ayu Spa dapat dikatakan mengalami peningkatan dengan berhasil membuka 3 cabang spa hotel baru di Indonesia, 1 gerai franchisee Palangkaraya, 1 cabang baru di Roki Centre – Eswatini,” tambah Leny bangga.
Harapan dan Target di 2024. Leny berharap di tahun 2024 ini, Tirta Ayu Spa dapat melebarkan sayap ke Eropa setelah berhasil menguasai pasar Afrika. Ia terus memperkuat team dan berkarya dengan melibatkan semakin banyak perempuan yang akan semakin memantapkan bisnisnya. “Strategi yang kami lakukan adalah memperbanyak kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan, agar team kami terdidik dan terlatih dengan baik hingga mampu memberikan pelayanan prima sesuai harapan pelanggan.”
Ekspansi di bidang produk juga dilakukan Leny dengan memperluas pabrik produk spa dan kosmetik di Indonesia dan memperluas unit usaha produksi pabrik kosmetik di Eswatini untuk memenuhi kebutuhan pasar Afrika yang semakin berkembang pesat. “Kami akan membuka tempat pelatihan baru baik di dalam dan di luar negeri untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja profesional. Kerja sama dengan para pengusaha dan investor juga terus kami lakukan untuk memperluas network agar penyebaran gerai Tirta Ayu Spa semakin cepat dan tetap berkualitas.”
Di tahun 2024 ini, Tirta Ayu Spa juga akan berupaya menciptakan penemuan baru, teknik spa yang berbasis IT hasil kreativitas team kreatif untuk menarik dan memuaskan para pelanggan dan investor. Selain itu menciptakan sendiri alat-alat perawatan dan bermitra dengan staff agar memacu mereka untuk lebih termotivasi dalam bekerja.
“Dengan konsep bisnis maju bersama team dan customer kami yakin tahun 2024 menjadi tahun kemenangan Tirta Ayu Spa. Harapan saya tahun 2024 Tirta Ayu Spa mampu membuktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki spa terbaik dan Tirta Ayu Spa adalah salah satu di antara Spa Indonesia tersebut,” tandas Leny.
Founder Tirta Ayu ini juga berharap cita-citanya dapat terwujud di tahun 2024 yaitu Tirta Ayu Spa bisa melayani lebih banyak kota di Indonesia dan mancanegara, sehingga akan lebih banyak menyerap tenaga kerja, dan lebih banyak lagi melayani customer sehingga Indonesia Spa semakin dikenal. EK
Pemberdayaan Perempuan
Leny menilai perempuan Indonesia harus tangguh dan tahan uji dalam menghadapi tantangan zaman di era globalisasi ini dan mau terus belajar, agar ter-update secara keilmuan sehingga bisa sejajar dengan laki -laki.
“Dengan tetap mengutamakan keluarga di atas segalanya, kita harus tetap dapat memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia. Berkarya nyata dari rumah atau pun di luar rumah untuk menopang ekonomi keluarga dan membangun Indonesia maju,” tegas Leny.
Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu misi dari Tirta Ayu Spa, di mana Leny merekrut para perempuan korban ketidakharmonisan rumah tangga. Perempuan-perempuan single parent yang menjadi tulang punggung keluarga diberikan pelatihan dan pendidikan hingga menjadi tenaga kerja profesional yang memiliki sertifikat dan ditempatkan di cabang-cabang baik di Indonesia maupun luar negeri.
Bagi karyawan yang memiliki anak balita diberikan fasilitas ruangan khusus untuk pengasuhan anak (baby day care) sehingga di sela-sela bekerja mereka masih bisa memberikan ASI dan mengawasi anaknya. Jadi anak tidak menjadi halangan bagi perempuan untuk tetap berkarya.
“Pencapaian saya ini tidak terlepas dari peran Tuhan yang sangat luar biasa. Di tengah gejolak perekonomian yang serba tidak pasti ini Tuhan masih mempercayakan karya-Nya kepada saya, menggunakan saya sebagai perpanjangan tangan-Nya untuk menyebarkan berkat kepada seluruh karyawan, tim, dan semua orang yang terlibat dalam operasional Tirta Ayu Spa. Selain itu juga dukungan dari seluruh staff dan karyawan yang 90% di antaranya adalah perempuan yang bermental baja,” pungkas wanita yang hobi membaca dan traveling ini.