MajalahKebaya.com, Jakarta – Menjadi perempuan mandiri, berkarya dan berprestasi terutama di era modern merupakan prioritas untuk mencapai kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi inklusif. Menurut dr. Cashtry Meher, dengan berkarya perempuan memiliki kesetaraan gender, terus bergerak dan berkontribusi dalam mendukung finansial keluarga serta mendukung pertumbuhan ekonomi untuk mencapai Indonesia hebat.
“Ketika perempuan mandiri dan berprestasi, maka mereka menjadi role model bagi perubahan sosial dan budaya yang positif,” tegas pendiri Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia ini.
Dokter Cashtry membangun kemandirian sebagai perempuan dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Komitmen ini juga menjadi kiat suksesnya, yang didukung kerja keras dan semangat. “Tidak perlu takut akan kegagalan karena ketika gagal bukan akhir dari segalanya, tetapi berusaha untuk tetap pulih dan bangkit,” ujarnya.
Para perempuan harus memiliki komitmen dan niat untuk bekerja keras dan jangan menjadikan kesibukan rumah tangga sebagai penghalang. “Perempuan itu harus mandiri, tidak boleh bergantung kepada siapa pun. Perempuan itu merupakan jantungnya rumah dan nyawanya suatu rumah tangga. Jadi ketika perempuan ini senang, lepas dari beban, ia berdoa dan rajin beribadah, ia menyayangi anak, suami dan keluarganya maka cahaya di rumah itu akan terus bersinar,” yakin dr. Cashtry.
Salah satu peran perempuan yang bisa dikembangkan, menurut dr. Cashtry, adalah menjadi pelaku UMKM. Ia berharap para pelaku UMKM terus dibidani dan diarahkan supaya bisa bersaing dengan negara luar. “Promosi UMKM di Indonesia juga harus ditingkatkan apalagi produk-produk UMKM kita juga bagus, tidak kalah dengan barang luar,” tambahnya.
Berdaya Demi Masyarakat. Sebagai dokter yang berusaha menjadi perempuan mandiri dan peduli dengan urusan kemanusiaan, dr. Cashtry tak pernah berhenti bergerak untuk mengembangkan Yayasan yang dipimpinnya. Ia memiliki kepedulian besar terhadap tingginya angka stunting di Indonesia.
Setelah lulus S1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara di tahun 2010, dr. Cashtry melanjutkan kuliah S2 Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2010 – 2012. Ia juga mengambil S2 Magister Spesialis Kulit dan Kelamin Universitas Sumatera Utara pada 2013-2015, dan pernah mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Kulit danKelamin Universitas Sumatera Utara 2013 – 2017. Selesai menamatkan pendidikan pascasarjana, ia memutuskan untuk melanjutkan S3 Program Pendidikan Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2013 – 2018.
Tahun 2010, dr. Cashtry bekerja di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin, Medan sebagai Manajemen Dokter, kemudian tahun 2011 ia menjadi Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Selanjutnya pada 2017 dr. Cashtry bekerja sebagai Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSU Mitra Medika Medan, juga CEO dan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Centrum Klinik Medan. Kemudian di tahun 2020 sebagai Ketua Unit Pengabdian, Penelitian dan Dakwah Universitas Islam Sumatera Utara. Di tahun 2020-2022 dr. Cashtry turut serta dalam bagian dukungan darurat kesehatan di Satuan Tugas Gugus COVID-19 Nasional. Tahun 2022 ia juga bergabung di bidang Kerjasama dan Surveyor Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) dan sekarang menjadi Komisaris PT Cashtry Cahaya Cemerlang dan PT Radi Cahaya Gemilang
Ajak dan Kolaborasi dengan Seluruh Elemen Masyarakat Atasi Stunting. Fokus dan perhatian yang tinggi terhadap masalah stunting mendorong dokter yang energik ini banyak meluangkan waktu untuk mengurus lembaga yang dipimpinnya yaitu lembaga non pemerintah yang profesional dan berfokus pada upaya penurunan stunting secara nasional. Yayasan tersebut didirikan secara mandiri untuk mendukung program Pemerintah dengan selalu siap siaga untuk berkolaborasi, pun dengan sektor agama dan organisasi. Dalam menangani masalah stunting, dr. Cashtry menggandeng semua sektor, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lainnya. Salah satu kegiatan penanganan stunting yang sudah dilakukan di antaranya masalah stunting di Kepulauan Nias dan memberikan bibit lele untuk memberdayakan masyarakat.
Di balik kerja keras dan komitmen yang dibangun, dr. Cashtry memiliki harapan agar YCPSI dapat lebih berkembang dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat. Ia yakin masalah stunting sangat mempengaruhi semua sektor dan secara otomatis pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan dengan baik. Untuk mengatasinya, tiada henti dr. Cashtry akan mengedukasi masyarakat secara berkesinambungan.