Profil

Fitri Cyntia Asmara Niasih, Perempuan Harus Punya ‘Sesuatu’ Agar Tidak Dipandang Sebelah Mata

MajalahKebaya.com, Jakarta – Keleluasaan dan kesetaraan dalam mengekspresikan diri, mengeksplor dan membuktikan semua kemampuan diri, di tengah arus globalisasi yang semakin mengikis setiap sekat ruang dan waktu, merupakan peluang bagi perempuan untuk maju, berdaya, dan sejahtera. Isu gender bukan lagi momok yang perlu ditakuti, karena perempuan Indonesia kini semakin eksis di luar ranah domestik urusan rumah tangga sebagai ibu dan istri, bukan saja di dalam negeri tapi bahkan hingga mancanegara. Ini dialami dan dirasakan oleh Fitri Cyntia Asmara Niasih, perempuan hebat yang kini berjaya dengan bisnis kuliner masakan nusantara di Negeri Kanguru Australia.

Bagi Fitri, sepatutnya kaum perempuan mandiri secara finansial, agar tetap tangguh jika suatu saat diterpa ujian kehidupan. Zaman sekarang, perempuan jangan tergantung sepenuhnya pada laki-laki atau suami. Perempuan harus punya skill, entah itu dalam bidang kecantikan atau pun bidang-bidang usaha lain seperti berjualan, kuliner, dan lain-lain yang bisa difokuskan. Perempuan harus mandiri, kreatif, inovatif, dan mengikuti perkembangan zaman, terus meng-upgrade diri dengan ilmu dan informasi, serta rajin mencari peluang dan kesempatan.

“Perempuan itu harus punya something untuk dibanggakan. Dan fokuslah pada sesuatu yang bisa membuat kita bisa berdaya. Perempuan memiliki derajat yang sama dengan laki-laki. Namun, jika ingin dihargai maka perempuan harus memiliki sesuatu agar tidak dipandang sebelah mata,” tekan pehobi kuliner, yang bersama suami tengah mempelajari menu-menu khas daerah di Indonesia untuk diinovasikan di Australia.

Tekad dan semangat Cyntia untuk terus mengembangkan bisnis karena baginya sebagai perempuan Indonesia zaman sekarang harus bisa berekspresi dan memiliki goals. Mengurus rumah tangga saja kurang cukup di mata suami dan keluarga, jadi perempuan juga harus mempunyai prestasi. “Menikah bukan berarti membatasi kaum perempuan untuk memiliki penghasilan sendiri. Apalagi di era society seperti sekarang, ada banyak profesi yang bisa dijalani oleh para wanita. Meski hanya dari rumah, sambil mengurus suami dan anak-anak, kaum hawa bisa tetap produktif.”

Berjaya di Australia. Merintis dan mengembangkan bisnis di negeri orang, bukan semata-mata hanya karena tuntutan biaya hidup yang tinggi di Australia, tapi karena memang passion entrepreneurship yang mengalir dalam diri sangat kuat. Sejak remaja Fitri sudah dididik menjadi perempuan mandiri oleh ibunya, yang merupakan seorang pengusaha di Jakarta. Sebagai WNI yang kini memiliki izin tinggal permanen di Australia dan banyak menyerap budaya luar, Fitri semakin jeli membaca peluang pasar yang sangat potensial.

Fitri awalnya ikut mendukung bisnis kuliner yang dibangun suaminya di Melbourne, Australia. Tahun 2010, sang suami, Ezra Toddy, yang berdarah Minang dan berprofesi sebagai Chef Padang Foods, sempat merintis Restoran Padang di Melbourne dengan nama Salero Kito. Namun, tahun 2014, karena sesuatu hal ia memutuskan untuk menjualnya.

Pada tahun 2017, Fitri dan Ezra memutuskan untuk membangun kembali bisnis yang sama namun skala catering rumahan dengan nama Tambo Ciek, yang berarti ‘tambah lagi’ dalam bahasa Padang. Keputusan menggeluti kembali bisnis kuliner bukanlah tanpa alasan. Keduanya yakin kuliner termasuk bidang yang tidak ada matinya. Karena sepanjang hidup manusia pasti membutuhkan makanan.

Awal merintis usaha, suami Fitri masih bekerja sebagai Chef. Untuk itu mereka pun kompak berbagi tugas, yakni suami di bagian operasional, meracik bumbu hingga memasak, sedangkan Fitri di bagian promosi, preparing bahan hingga distribusi.

“Untuk mempromosikan usaha, saya rajin memposting foto dan video menu-menu masakan khas Padang di sosial media seperti Instagram Ads, Facebook dan marketplace, serta komunitas orang-orang Indonesia yang berada di Victoria, Australia. Untuk mengantar pesanan, saya juga rela menyetir hingga ke kawasan yang jaraknya cukup jauh sembari membawa anak-anak, karena ketika itu mereka masih kecil,” papar Fitri, saat tengah menikmati liburan di Indonesia.

Walaupun tidak ahli meracik masakan, namun kemampuannya di bidang marketing bisa melejitkan bisnis dan brand Tambo Ciek, hingga terus berkembang dengan pesat. Fitri bahkan siap mewaralabakan usahanya ke banyak kota dan kawasan di Australia.

Saat ini, Restoran Tambo Ciek segera membuka cabang ke-3 di pusat kota yang selama ini dinanti-nantikan pelanggan, yaitu di Melbourne City Carlton yang berlokasi di 108 Lygon St Carlton Victoria 3053 Melbourne City. “Tempatnya jauh lebih besar dan sangat terjangkau oleh pelanggan, terutama pelajar-pelajar internasional dan para wisatawan, karena letaknya tepat di pusat kota. Rencana ke depan, kami akan membuka lagi di Kota Sidney, berikutnya masih di tahun ini Insya Allah buka di Jakarta,” antusias wanita cantik kelahiran Jakarta, 16 April ini.

Jaga Kualitas dan Otentik Rasa. Perjuangan Fitri dan Ezra membangun bisnis kuliner dari nol, mulai menunjukkan hasil yang memuaskan. Bermodal ketok tular dari mulut ke mulut, kian hari, pesanan yang datang terus bertambah.

Puncaknya, ketika awal pandemi 2020 lalu, Pemerintah Australia memberlakukan aturan lockdown, yang tidak memungkinkan sebagaian besar masyarakat berkegiatan di luar rumah. Moment tersebut dimanfaatkan Fitri dan Ezra yang terbiasa melayani delivery order untuk melakukan inovasi baru. Sehingga lebih menarik minat calon customer untuk memesan. Salah satunya membuat packaging food yang ‘Indonesia banget’, yakni menyajikan Nasi Kapau dibungkus kertas nasi beralas daun pisang layaknya Nasi Padang di Indonesia.

Keotentikan rasa khas masakan Padang yang kaya bumbu serta rempah, ditambah tampilan yang begitu tradisional, mampu mengobati rasa rindu masyarakat Indonesia yang tinggal di Negeri Kanguru akan masakan nusantara.

“Pada saat itu, Tambo Ciek yang pertama kali memviralkan Nasi Bungkus Kapau dengan citarasa dan aroma yang berbeda. Dari sana omsetnya langsung naik tiga kali lipat. Bahkan, beberapa Asian Grocery Supermarket meminta kami mengirimkan Nasi Kapau bungkus dan beberapa produk terbaik seperti Rendang dan Sate Padang, karena adanya permintaan konsumen yang cukup tinggi. Demi melayani permintaan yang sangat banyak, ada 5 orang kurir yang standby untuk mengantar pesanan dari 100 customer per hari, dengan jarak delivery yang cukup jauh,” terang perempuan lulusan Diploma Holmes Institute & William Angliss Institute Victoria ini.

Moment melejitnya jumlah pesanan, mendorong Fitri dan Ezra untuk mengembangkan bisnis. Pada 11 Januari 2021, ketika lockdown dibuka kembali, keduanya melebarkan sayap Tambo Ciek dari catering rumahan menjadi Restaurant Padang. Tak disangka antusiasme para pecinta masakan Indonesia di Melbourne begitu tinggi. Terlihat dari antrean customer yang cukup panjang di pintu masuk.

Bukan hanya saat launching, namun setiap hari resto selalu dipenuhi customer. Enam bulan kemudian, Fitri dan Ezra bahkan berani membuka cabang di kawasan North. “50% customer kami adalah orang Indonesia yang tinggal di Melbourne, 30% mix dan 20% Western atau bule. Selain dine in, Tambo Ciek tetap melayani delivery order yang bisa diorder melalui aplikasi Uber,” jelas Fitri.

Ada beberapa hal yang diyakini Fitri membuat Tambo Ciek mampu melejit saat pandemi. Di antaranya adalah kreatif serta konsen dalam menjaga kualitas makanan. “Untuk eksis di bisnis kuliner memang tidak ada pilihan selain menjaga kualitas citarasa dan keotentikan,” tekan Fitri.

Buka Peluang Franchise. Citarasa menu yang otentik bukan hanya sanggup mengundang customer untuk singgah ke Tambo Ciek, tapi juga menarik minat pengusaha lain menjadi franchisee. “Kami memang berencana mengembangkan bisnis ini lewat sistem franchise, agar Tambo Ciek bisa ditemukan di setiap kota di Australia. Saat ini tengah mengurus perizinan dan segala sesuatunya,” tambah bintang iklan di era 90-an ini.

Lewat sistem waralaba tersebut, Fitri juga tengah merancang konsep auto pilot. Sehingga ia bisa pensiun lebih awal serta menikmati waktu untuk travelling bersama keluarga. “Sebagai owner restauran saat ini saya dan suami masih terjun langsung mengawasi operasional dan management resto. Sehingga waktu kami untuk keluarga terutama anak-anak sangat terbatas,” lirihnya. DW

Info Lebih Lanjut:

Instagram      : @Tambociekfoods

                        : @juragannasikapau

Website          : www.tambociekfoods.com

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top