MajalahKebaya.com, Jakarta – Meiline Tenardi, seorang perempuan yang lahir di Pangkal Pinang pada tanggal 20 Agustus, mengemukakan pandangannya tentang peran dan eksistensi perempuan dalam masyarakat dengan penuh keyakinan. Baginya, perjuangan RA Kartini dalam mewujudkan emansipasi memberikan inspirasi yang mendalam bagi perempuan Indonesia. Dia menegaskan bahwa saat ini bukanlah waktu untuk membandingkan antara perempuan dan laki-laki dalam hal keunggulan, melainkan untuk menghargai setiap individu dengan segala keunikan, kelebihan, dan kekuatannya masing-masing.
Meiline mengakui adanya perbedaan kodrat dan lahiriah antara laki-laki dan perempuan, seperti kekuatan fisik yang cenderung dimiliki oleh laki-laki, namun ia menekankan bahwa perbedaan tersebut tidak membuat perempuan stagnan dalam perkembangannya. Sebaliknya, ia melihat bahwa kekuatan perempuan terletak pada kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan merespons berbagai situasi berdasarkan emosi, yang pada gilirannya memungkinkan mereka untuk lebih terampil dalam bersosialisasi dan memahami perasaan orang lain.
Sebagai pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB), Meiline mendorong perempuan Indonesia untuk meningkatkan eksistensi dan aktualisasi diri mereka. Dia memandang bahwa banyak perempuan di Indonesia masih menjadi korban kekerasan, yang salah satunya disebabkan oleh ketergantungan ekonomi terhadap pasangan. Meiline menyesalkan norma patriarki yang masih kuat di masyarakat, yang menghambat perempuan dalam mengambil peran aktif dalam keluarga, terutama dalam hal ekonomi dan pendidikan.
Dengan tegas, Meiline menyuarakan pentingnya memberdayakan perempuan agar mereka memiliki kekuatan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, serta untuk memiliki peran yang setara dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan.
Profesional dalam Berbisnis. Meiline, seorang profesional di dunia bisnis, adalah ibu dari Glenda Garcia yang menyelesaikan gelar S1 dan S2 di Parson University New York City, serta Garren Gavril yang sedang menempuh pendidikan di RMIT University, Melbourne. Kesuksesannya terbukti dalam bidang perhotelan dan manufaktur, yang menjadi ladang yang ditekuninya dengan penuh passion dan kesungguhan.
Meiline, yang jatuh cinta pada dunia perhotelan karena hobinya, selalu berusaha dan berikhtiar untuk membahagiakan orang lain.Meskipun awalnya tidak direncanakan, Meiline sukses memimpin bisnis manufaktur dengan kekuatan mental yang tangguh. Tanggung jawab besar yang diembannya, terutama ketika ia harus mengambil alih perusahaan suaminya untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis, mendorongnya untuk menjalankan perusahaan secara profesional. Dengan tekad yang kuat, Meiline berhasil merombak perusahaan secara total meskipun dihadapkan pada tantangan besar.
Meiline percaya bahwa semua perempuan memiliki potensi besar dan bisa diandalkan jika diberi kesempatan. Prinsip kesuksesannya adalah keluar dari zona nyaman, berani menghadapi tantangan, dan tidak takut dengan situasi apapun. Meskipun harus berhadapan dengan situasi sulit seperti demo buruh, Meiline tetap mengambil sikap tegas dengan keyakinan bahwa mengambil langkah yang tepat adalah kunci menuju kesuksesan.
Dia juga meyakini bahwa inovasi adalah kunci untuk bertahan dan unggul dalam bisnis yang kompetitif. Meiline menekankan pentingnya melakukan efisiensi dan menguatkan SDM sebagai strategi untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. Dengan pengalaman dan kiatnya, Meiline menginspirasi banyak orang, terutama perempuan, untuk mengejar impian mereka dengan tekad dan keberanian.
Jadikan diri Bernilai dan Bermanfaat bagi Sesama. Menurut Meiline, untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis, seseorang harus memiliki ketekunan, kreativitas, dan kemauan untuk terus belajar serta beradaptasi dengan perubahan. Meskipun sebagai seorang perempuan, ia memiliki jiwa yang kuat dan tidak segan melakukan pekerjaan yang keras, tanpa takut kotor.
Dalam urusan pekerjaan, Meiline tegas dan tidak mentolerir kesalahan yang dapat merugikan. Namun, ia bukanlah tipe pemimpin yang hanya sekedar memerintah; sebaliknya, ia mengajak timnya untuk duduk bersama, berdiskusi, mencari solusi, dan berkontribusi demi kemajuan perusahaan. Meiline percaya bahwa ada waktu untuk bersikap tegas dan waktu untuk bersikap lembut. Dalam urusan pekerjaan, ia tegas dan keras, tetapi di luar pekerjaan, ia selalu berusaha untuk merangkul dan memahami masalah serta kebutuhan timnya, seolah mereka adalah bagian dari keluarga. Dengan pendekatan ini, Meiline menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, kolaboratif, dan penuh penghargaan, yang tidak hanya memajukan perusahaan, tetapi juga memperkuat ikatan antara sesama anggota tim.
Meskipun sangat tegas dan keras dalam pekerjaan, Meiline memiliki kelembutan dan empati yang tinggi untuk merangkul dan membantu orang lain. Ia berharap, ke depan, melalui bisnis dan kegiatan sosialnya, dapat menjadi pribadi yang semakin hari semakin baik, mandiri, positif dan dapat memberikan manfaat lebih besar dan lebih luas untuk orang banyak.
“Semoga keinginan saya ini didengar Tuhan dan saya bisa melakukan gerakan-gerakan yang bisa memberikan manfaat. Yang pasti setiap hari kita juga mengucapkan terima kasih dan menunjukkan empati, rasa solidaritas kepada siapa pun mereka yang kurang mampu, baik teman atau pun saudara. Menurut saya, kepedulian kita tidak hanya terbatas materi, jadi kita juga dapat berbagi pikiran,” bijaknya.
Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB). Meiline mengakui telah melalui fase di mana ia sibuk mencari eksistensi diri dalam kehidupan yang nyaman dan stabil. Namun, saat pandemi COVID-19 mewabah dan memaksa orang untuk tinggal di rumah, ia baru menyadari bahwa kesibukan di luar rumah yang dilakukan selama ini tidak memberikan makna atau tujuan yang jelas pada hidupnya. Hidupnya terasa kosong dan stagnan.
Kesadaran inilah yang akhirnya mendorongnya untuk keluar dari zona nyaman dan mulai melakukan kegiatan positif yang bisa menginspirasi sesama. Salah satu langkahnya adalah membuka channel YouTube pribadi, di mana ia berbagi tentang dekorasi ruangan, mengadakan podcast dengan narasumber yang menginspirasi, dan hal-hal lain yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Meskipun sempat aktif di YouTube, Meiline merasa belum terkoneksi secara langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk lebih langsung terlibat dengan masyarakat dengan mendirikan Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB).
Dalam komunitas ini, Meiline bersama dengan teman-temannya yang memiliki visi dan misi yang sama, berkolaborasi untuk saling mendukung, memperkuat, dan memajukan satu sama lain melalui berbagai kegiatan menarik, interaktif, edukatif, dan informatif. Melalui kegiatan-kegiatan positif ini, diharapkan bisa melahirkan perempuan-perempuan yang hebat, mandiri, percaya diri, berwawasan, dan berkepribadian, serta memberikan dampak yang positif dan luas bagi sesama perempuan dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, Meiline berharap dapat memberikan inspirasi dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
KPPB antara lain mengangkat beberapa tema yang tentunya relevan dengan berbagai aspek kehidupan yang dibutuhkan para perempuan. Sejauh ini Meiline bersama KPPB sudah melaksanakan tujuh program kegiatan, seperti mengangkat budaya kebaya agar kita semakin mencintai bangsa ini melalui warisan budaya yang harus dilestarikan.
“Bangsa kita kaya akan warisan budaya. Bukan hanya sejarah, tapi filosofi. Untuk mewujudkan rasa cinta pada bangsa, kita mengadakan kegiatan-kegiaatan pemberdayaan seperti pelatihan membuat keramik, meracik dan mengolah rempah-rempah, dan cara membuat ramuan jamu. Kita juga sudah melaksanakan seminar tentang sex and love agar pasangan suami istri lebih saling mencintai dan menghargai diri kita sendiri. Dengan satu konsep bahwa di usia yang sudah mulai merasa kurang percaya diri, sudah merasa tidak cantik, kita bangkitkan lagi melalui seminar,” antusias Meiline.
Ke depan, lanjut Meiline, akan banyak sekali kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan agar perempuan dapat saling bersinergi, mendukung, memberdayakan, memperkuat dan saling memajukan satu sama lain. Seperti yang disampaikannya dalam perayaan Ulang Tahun KPPB yang ke-1, Meiline berharap semoga teman-teman yang terlibat dalam acara tersebut semakin mengerti tujuan visi dan misi KPPB yaitu untuk memberdayakan perempuan menjadi perempuan yang berkepribadian, berketerampilan, berwawasan dan berpotensi.
“Harapannya, perempuan Indonesia semakin menyadari bahwa mereka adalah individu yang luar biasa, berharga, dan memiliki potensi yang besar. Dengan kesadaran ini, mereka semakin termotivasi untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas serta kapasitas diri, sehingga bisa mencapai versi terbaik dari diri mereka sendiri. Kami merayakan satu tahun perjalanan KPPB ini sebagai ungkapan rasa syukur atas pencapaian ini, dan memberikan apresiasi kepada sahabat KPPB yang telah mendukung kami selama perjalanan menuju satu tahun ini.”
Dukungan Keluarga dan Me Time. Meiline bersyukur atas dukungan penuh yang diberikan oleh keluarga tercintanya, karena mereka melihat kegiatan yang dilakukan Meiline bersama KPPB sebagai hal yang positif dan bermanfaat. Keluarga selalu mendukung dengan turut serta dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh KPPB.
Selain dukungan dari suami, Meiline juga selalu meluangkan waktu untuk me time. Biasanya, waktu tersebut digunakan untuk merawat diri dengan perawatan spa rutin sambil mendengarkan musik dan membaca. Sabtu dan Minggu menjadi waktu khusus untuk berkumpul bersama keluarga.
“Sabtu dan Minggu adalah waktu untuk keluarga. Tetapi semua kegiatan dijalankan berdasarkan skala prioritas. Tentunya, keluarga selalu menjadi prioritas utama. Kedua, adalah kualitas, dan ketiga adalah keseimbangan. Jadi, semua kesibukan dan kegiatan yang saya lakukan harus berjalan seimbang berdasarkan prioritas dan kualitas,” tutup Meiline