Profil

Ayu Widyaningrum, MM, Master of AAAM, Master of IBAMS, Ciptakan Inovasi-Inovasi Terbaru di Dunia Dermatologi Estetik

MajalahKebaya.com, Jakarta – Kreativitas dan inovasi merupakan salah satu hal penting di era digital untuk membangun dan mengembangkan potensi diri secara optimal. Ide-ide kreatif akan membangun suatu bangsa atau negara jauh lebih maju lagi. Namun, agar inovasi dan kreativitas itu tumbuh, menurut dokter cantik dan smart, dr. Ayu Widyaningrum, Master of AAAM, Master of IBAMS, pemilik Widya Aesthetic Clinic, kita harus membuka diri terhadap perkembangan-perkembangan baru dalam berbagai bidang, terutama di negara-negara Barat.

Tinggalkan Sistem dan Teknologi Lama

Jiwa dan spirit visioner untuk perubahan yang lebih baik ke depan, menjadi motivasi yang sangat kuat dalam diri dr. Widya untuk terus belajar dan belajar memperdalam ilmu, skill, dan pengetahuan terkini, hingga ke berbagai negara di dunia. Ilmu yang didapat dari negara-negara maju, dibawa dr. Widya untuk dikembangkan di dalam negeri, dan menciptakan berbagai inovasi serta kreativitas yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang Dermatologi Estetik.

“Kreativitas dan inovasi yang saya ciptakan di dalam bidang yang saya geluti, Dermatologi Estetik, yaitu membuat gebrakan atau terobosan baru, di mana saya bisa mengembangkan manfaat serta inovasi baru untuk kesehatan kulit dan anti-aging yang ada di Indonesia. Penemuan saya antara lain, Biofiller yaitu Stemcell atau Biosimulator Stemcell yang berasal dari tubuh sendiri (pasien); selain itu Lacquer Treatment Booster, Plasenta Skin, yang semuanya terbuat dari stemcell yang berasal dari autologous. Tujuan atau manfaatnya untuk regenerasi sel kulit pasien, lifting, pengencangan, terapi untuk melasma. Inovasi ini saya ciptakan kaerna melihat banyaknya kasus terkait insulin pada pasien Kencing Manis dan pada pasien-pasien perempuan post-kemoterapi kanker payudara atau pun kanker serviks yang menyebabkan tingkat melasma sangat tinggi di Indonesia,” jelas dr. Widya.

Sebelumnya, sejak awal dr. Widya sudah mengembangkan Royal Cell Treatment, yaitu treatment untuk penyembuhan radang pada jerawat yang sangat signifikan untuk pori-pori. Selanjutnya, ia mengembangkan inovasi tentang Rate One Therapy, di mana ternyata wine yang memiliki antioksidan sangat tinggi efektif untuk whitening, melasma, mengglowingkan kulit. Sementara Biofiller yang terbuat dari auto-logusting cell, yaitu filler yang diambil dari darah pasien yang dibekukan untuk pengisian kantong mata, smile line, dagu dan lifting. Dan saat ini dr. Widya mengembangkan Luxury Booster Treatment.

Luxury Booster Treatment adalah suatu antioksidan tinggi yang tujuannya untuk menghilangkan melasma, memutihkan kulit, pori-pori, mengglowingkan, dan aman untuk pasien Kencing Manis, post-cancer, dan auto-imun. Diakui dr. Widya, Luxury Booster mempunyai efektivitas yang sangat tinggi untuk pasien melasma dan rata-rata memiliki efek samping atau downtime yang sangat ringan, yaitu hanya satu jam bentol-bentol plus bekas suntikan hilang.

Berikutnya adalah Placenta Skin, inovasi yang diambil dr. Widya dari luar negeri, berasal dari Umbilical Cord Stemcell. “Protein yang diambil dari Stemcell Umbilical Cord yang sangat bagus untuk awet muda, regenerasi sel kulit baru, serta mengencangkan kulit untuk pasien yang tidak mau melakukan Botox dan Filler.”

Kemudian yang saat ini sedang dikembangkan adalah Simulator Collagen yang marak di luar negeri. Tetapi dr. Widya tidak menggunakan itu, ia menciptakan Biocell Simulator Collagen. “Biocell Simulator Collagen adalah jaringan sel collagenasi yang saya ambil dari fibrin atau darah pasien yang akan saya kembangkan untuk Simulator Collagen yang aman untuk tubuh pasien. Kenapa saya berfikir demikian? Karena sekarang maraknya Simulator Collagen yang digunakan di luar sana itu bisa menyebabkan efek samping necrosis granuloma atau pun kebutaan, jadi saya harus mengembangkan dan mempunyai inovasi di mana Bio Simulator ini aman untuk pasien dan untuk dokter. Artinya jika ada kesalahan teknis atau penyuntikan pada pasien tidak menyebabkan kebutaan necrosis maupun efek samping yang lain, jadi Bio Simulator yang berasal dari tubuh pasien saya kembalikan kepada tubuh pasien sendiri, harapannya aman untuk pasien sendiri dan pembuluh darah pasien,” jelas dr. Widya.

Menurut dr. Widya, inovasi-inovasi ini harusnya dinilai positif oleh masyarakat agar bisa memacu lagi semangat untuk berinovasi dan kreatif. Bangsa kita akan terus berkembang dan bisa bersaing secara nasional maupun internasional dalam hal Dermatologi Estetik. “Kita harus terus berkarya, kita harus terus mengembangkan inovasi karena ini sangat penting dan teknologi juga semakin maju sehingga kita tidak lagi menggunakan teknologi lama yang memang menurut saya sudah ketinggalan, karena ada inovasi baru lagi yang aman untuk diterapkan, bahkan untuk pasien-pasien auto-imun.” tegasnya.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini, suka tidak suka, memberikan dampak yang sangat signifikan di semua sektor kehidupan. Masyarakat luas dituntut untuk mengadaptasi diri agar tidak tertinggal. Namun, menurut dr. Widya, di sinilah permasalahannya. “Masyarakat harusnya terbuka dan membuka diri, bahwa tidak lagi kita mengacu pada sistem yang terdahulu. Tidak usah jauh, saya berbicara tentang stemcell. Di dunia maju, Stemcell Umbilical Cord sudah sangat berkembang untuk terapi, misalnya untuk kanker dan auto-imun, bahkan saat ini ditemukan terapi-terapi HIV. Namun, Indonesia masih belum terlalu membuka diri untuk terapi Stemcell Umbilical Cord karena terbentur adat istiadat, budaya, dan agama.”

Umbilical Cord Stemcell atau plasenta bayi, dijelaskan dr. Widya, biasanya di Indonesia ditanam di tanah atau dikubur, tetapi di luar negeri umbilical stemcell dikembangkan untuk terapi-terapi seperti anti-aging, regenerasi sel, penyembuhan kanker, penyakit auto-imun, serta terapi-terapi untuk pasien HIV. “Kita harus mempunyai gagasan dan wawasan tentang apa itu stemcell, dan teori kita mengacu pada journal. Kita harusnya membuka diri untuk itu sehingga Indonesia tidak terbelakang lagi, bahkan mungkin kita mempunyai pabrik stemcell sendiri sehingga akan terus berkembang, dan penyakit-penyakit degeneratif seperti Diabetes, Kolestrol, Osteoarthritis, bisa disembuhkan dengan Stemcell Umbilical Cord ini.. begitu banyak plasenta yang kita timbun ternyata itu adalah salah satu pusat untuk regenerasi sel kita,” ungkapnya.

Karena itu, menurut dr. Widya, sebagai dokter tentu saja ia secara perlahan tapi terus menerus, bisa menjelaskan kepada masyarakat (pasien) pentingnya terapi stemcell. Ia harus terus membuka diri untuk kreativitas dan inovasi, mengembangkan ilmu yang didapat, yang tentunya mengarah pada tujuan kesehatan masyarakat, bukan inovasi atau kreativitas yang malah menghancurkan atau mempunyai efek samping buruk.

Widya Aesthetic Clinic Terdepan dalam Inovasi Treatment Terbaru

Dedikasi yang tinggi pada bidang aesthetic dermatology, memacu semangat dan motivasi yang sangat kuat dalam diri dr. Widya untuk terus menggali ilmu dan pengetahuan ke berbagai negara, mulai dari Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika. Ia menempuh pendidikan di Korea untuk Aesthetic Dermatology, kemudian mengambil Diploma dan Master di Singapura, lalu mengikuti Anatomy Class di Paris Workshop and Event, terus berlanjut ke Jerman, Milan dan Swiss serta beberapa kota dan negara seperti Abu Dhabi dan Dubai, Arab Saudi, Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, hingga yang paling jauh ke Kartagena AS dan Kamboja.

Bekal pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari berbagai negara tersebut, membuat dr. Widya lebih termotivasi untuk mengembangkan inovasi-inovasi dalam bidang dermatologi. Menurutnya, perkembangan teknologi yang sangat maju di luar negeri, khususnya bidang estetik dan kesehatan masyarakat, ternyata bisa dikembangkan di Indonesia. “Jadi tidak hanya cantik tetapi juga proporsional. Saya juga ingin pasien bisa memiliki long life, di mana saat ini saya juga sedang belajar tentang Stem Cell Therapy.”

Biofiller dan Biocell Hanya Ada di Widya Aesthetic Clinic. Dokter Widya merupakan pionir dalam teknologi kecantikan. Inovasi terbaru hasil penemuannya adalah teknologi Biofiller dan Biocell, yang merupakan satu-satunya di Indonesia.

Biofiller dan Biocell diklaim dr. Widya adalah satu-satunya di Indonesia, karena ia sendiri mempelajarinya di London lalu dikembangkan dengan alat-alat laboratorium di Indonesia. “Biocell adalah nama yang saya berikan, karena di dalamnya ada racikan khusus sebagai booster untuk skin quality serta memperbaiki melasma secara signifikan. Dan Biocell sangat berbeda dari yang lain, itulah mengapa saya mengklaim ini adalah satu-satunya di Indonesia.”

Ketika mendirikan Widya Aesthetic Clinic pada November 2015 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dr. Widya sangat menyadari bahwa dunia bisnis kecantikan saat ini sangat berkembang. Karena itu, ia harus memiliki inovasi-inovasi yang baru dan berbeda dari yang lain sehingga akan menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi customer.

“Widya Aesthetic ini berbeda dengan klinik lain, semuanya itu memang saya pelajari di luar kemudian saya bawa ke Indonesia dan saya modifikasi sehingga tercipta inovasi-inovasi baru. Berbeda karena kami selalu menyuguhkan apa yang memang dibutukan pasien, bukan apa yang kami perlukan. Widya Aesthetic berusaha untuk mengobati, menanggulangi, bisa dibilang terkadang Widya Aesthetic menjadi opini terakhir, harapan terakhir orang bisa sembuh dari permasalahan kulitnya. Kalau saya lihat pasien bisa saja mencoba produk A produk B yang bisa menjadi masalah bagi kulit pasien, dan Widya Aesthetic adalah harapan untuk menyembuhkan mereka. Itulah kenapa Widya Aesthetic meskupun di masa pandemi, Alhamdulillah masih menjadi pilihan untuk menyembuhkan kesehatan kulit,” bangga dokter cantik kelahiran Kotabaru 12 Agustus 1990, yang juga menjadi model entertainment di sela-sela kesibukan profesi dan kariernya.

Widia Aesthetic, lanjut dr. Widya, merupakan klinik pratama, bukan skincare. Jadi lebih fokus pada peracikan cream yang sudah diresepkan, dan bukan makloon. “Di sini kita memang bertugas untuk bidang Dermatology, pengobatan scar acne, post dermatitis, tapi tidak pada kasus-kasus infeksius seperti Herpes atau misalnya penyakit-penyakit kulit. Karena penyakit-penyakit kulit adalah kompetensi dari Dokter Kulit Kelamin. Widia Aesthetic hanya berfokus kepada aesthetic secara umum, mengurangi acne, melasma, spot, post dermatitis, memperbaiki contouring wajah seperti Botox, Filler,” jelasnya.

Kualitas dan pelayanan sangat diutamakan dr. Widya. Dengan mengusung konsep homey untuk kliniknya, maka pasien yang datang merasa nyaman seperti berada di dalam kamar sendiri. Ia tidak ingin klinik kecantikannya seperti Rumah Sakit yang bernuansa formal dan putih. Selain itu, semua treatment di Widya Aesthetic berbasic Korea dengan alat-alat canggih, serta krim yang bagus agar wajah tetap sehat dan glowing. Treatment-treatment yang diminati antara lain Mesoterapi seperti Meso Glow, Snow Glow, Bubble Glow, Laser, Filler, Thread Lift, Botox, dan lain-lain. Dalam melakukan treatment dr. Widya kerap mengkombinasikan alat. Ia juga memperkenalkan Dermapen sebagai treatment rutin agar kulit sehat dan cantik. Tentu saja dengan sentuhan-sentuhan dan inovasi-inovasi baru serta teknik-teknik terbaru. Apalagi dengan kemajuan era digital yang sangat pesat saat ini, diakui dr. Widya, sangat mempermudah untuk promosi dan memberikan informasi baru dari inovasi baru yang ia dapatkan dari luar negeri.

Meskipun demikian, tidak semua serba online, karena untuk memberikan diagnosis tidak bisa dengan zoom, pasien harus datang langsung ke klinik agar diagnosis lebih akurat.

Terus Perdalam Ilmu Dermatologi Estetik

Meskipun pada awal meniti karier dan profesi dalam bidang kesehatan dan kecantikan, diakui dr. Widya hanya mencoba-coba, namun ternyata di sinilah passion dan panggilan jiwanya yang paling kuat. “Awalnya hanya mencoba, karena memang saya memilih profesi yang tidak urgensi.. yang tidak harus all out selama 24 jam untuk pasien. Jadi saya memilih lebih ke minor saja, menjadi spesialis minor di mana Dermatologi Estetik itu jam kerjanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya saya praktek dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, kemudian setelah itu saya sudah bisa membagi waktu untuk keluarga…”

Faktanya, dr. Widya justru semakin dalam dan fokus menggeluti profesi pilihannya tersebut. Ternyata bidang Dermatologi Estetik menjadi sesuatu yang sangat menarik baginya. “Sesuatu yang luar biasa menarik bagi saya bisa mengobati skin barrier pasien, meningkatkan skin quality pasien, sampai melakukan konturing wajah pasien… akhirnya saya mencintai pekerjaan ini dan saya lebih termotivasi lagi untuk menambah ilmu, menambah skill, dan memacu diri menjadi seorang dokter yang berbeda dari dokter-dokter lain. Kini, tidak hanya Dermatologi, saya juga menekuni Anti Aging.”

Semangat belajar yang kuat dan keinginan memberikan yang terbaik bagi pasien-pasiennya, dr. Widya terus dan terus belajar. “Dari sini saya termotivasi lagi untuk mengembangkan diri saya dalam dunia Dermatologi Estetik dan ini membuat saya ternyata lebih mencintai pekerjaan saya. Bagaimana tidak, inovasi-inovasi yang saya kembangkan dari pembelajaran saya yang didapatkan di luar negeri itu ternyata lebih baik dan lebih maju 2 tahun saat kita kembangkan di Indonesia, dan tentu saja berbeda dari klinik-klinik lain. Jadi saya tidak mau dilirik dari bagaimana saya share atau seperti apa bisnis saya, tapi saya ingin masyarakat Indonesia itu melirik saya karena dalam mengembangkan karya saya di bidang Dermatologi Estetik yaitu tentang inovasi terbaru untuk kesehatan kulit masyarakat dan anti aging yang sifatnya aman dan bisa diterima semua kalangan.”

Memang diakui dr. Widya, selain sangat mencintai pekerjaan dan bidang spesialisasi yang dipilih, kunci suksesnya juga karena tiada kata jenuh dan kendor dalam perjuangannya menemukan terobosan dan inovasi-inovasi terbaru, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat. “Dengan adanya inovasi baru membuat saya sering meng-update ilmu, terutama ilmu pendidikan di luar negeri yang bersikap sangat terbuka, baik dalam hal efek samping dan kontraindikasi, serta teknik dan bahan-bahan yang selalu update, sehingga memudahkan saya untuk menciptakan inovasi baru.”

Selain itu, menurut dr. Widya, untuk meraih kesuksesan dalam hidup, juga harus tekun dan memiliki motivasi diri yang kuat untuk selalu melangkah ke depan. Terus belajar, apalagi ilmu estetika itu sangat cepat berkambang. “Impian saya bagaimana integritas saya dengan penemuan inovasi-inovasi yang tidak ada di klinik mana pun di Indonesia bisa dikenal masyarakat luas. Jadi saya tidak akan berhenti, saya akan terus belajar dan belajar menemukan bagaimana dunia estetika dermatologi ini selain untuk kesehatan kulit juga peningkatan lifestyle. Memperbaiki tingkat sel sehingga proses penyakit degeneratif bisa berkurang dan menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik.”

Kemajuan Teknologi dan Kompetensi. Perkembangan dunia estetik di Indonesia menurut dr. Widya cukup luar biasa pesat. Kini, para ibu dan remajanya sudah mulai melirik dermatologi aestetic, untuk memperbaiki skin barrier, kulit, juga contouring wajah dan the body contour yaitu slimming, whitening dan bagaimana tetap awet muda tanpa mengesampingkan kesehatan. “Namun sayangnya perkembangan di Indonesia belum jelas pengaturan kompetensinya jadi masih abu-abu, ada beberapa Dokter Estetik yang mengerjakan pekerjaan Dokter Bedah Plastik, saya kira tidak sesuai kompetensinya, mereka hanya bermodalkan kursus. Menurut saya Kedokteran Estetik ini harus segera dijelaskan mana yang boleh dikerjakan Dokter Estetik dan mana yang tidak boleh. Sehingga secara literature dan secara tertulis itu sudah ada SOP-nya, tidak berebut wilayah dan kompetensi antara Dokter Bedah, Dokter Estetik, dan Dokter Kulit.”

Lebih jauh dr. Widya menjelaskan, di dunia estetik biasanya ia lebih menangani acne, melasma, flek, bekas jerawat, dan post cacar, contouring wajah, botox, tanam benang, filler, pembentukan jaw line. “Kenapa saya bilang cacar karena memang cacar awalnya kompetensi dari Dokter Kulit, setelah infeksiusnya sudah ditangani pasien boleh memilih untuk menghilangkan bekasnya ke Dokter Kulit atau  ke Dokter Estetik.”

Sementara program slimming, whitening, bisa dilakukan di Dokter Bedah Plastik tetapi yang dr. Widya kurang setuju adalah fat removal, pengambilan lemak bawah mata, yang sebenarnya kompetensi Dokter Bedah Plastik bukan Dokter Estetik. “Jadi please untuk teman-teman sejawat yang bukan kompetensinya, karena kasihan Dokter Bedah Plastik itu sekolahnya lama, kita harus tau batasan kita.”

Kemajuan teknologi sekarang, lanjut dr. Widya, memang ada yang berdampak buruk dan ada yang membantu dalam pengobatan kulit pasien. “Jadi kita harus terus menerus mempelajari karena setiap alat itu pasti mempunyai efek samping dan bagaimana cara mengatasinya yaitu dengan skin care yang tepat untuk pasien.”

Keluarga Prioritas Utama

Keluarga bagi dokter cantik dan energik, dr. Ayu Widyaningrum, Master of AAAM, Master of IBAMS, pemilik Widya Aesthetic Clinic, adalah prioritas utama dan nomor satu dalam hidup. Kesuksesan dan berbagai prestasi yang diraihnya, baik dalam karier maupun bisnis, tidak lepas dari dukungan dan doa keluarga, terutama suami dan anak-anaknya. Keluarga adalah support system terbaik yang dimilikinya sehingga ia bisa terus berkarya sampai pada titik saat ini. Dan, semua keberhasilannya dipersembahkan untuk kebahagiaan dan masa depan keluarga.

“Bagi saya kesuksesan yang utama itu bukan karier yang melejit tapi keluarga saya yang bahagia dan tidak kehilangan sosok seorang ibu di rumah. Hampir setiap hari saya tidak pernah me time dalam pengertian yang lazim di masyarakat, karena me time saya adalah pada saat saya selesai bekerja, menikmati waktu bisa memandikan anak balita saya, bisa melihat tingkah lucu mereka, bisa bercengkrama dengan anak, bercerita tentang hari-hari mereka, makan malam dengan suami.. itu adalah me time untuk saya. Bukan shopping atau pergi ke spa, tapi utamakan bagaimana saya bisa menikmati perkembangan anak saya secara hal kecil dan menikmati waktu saya dengan suami dari hal yang terkecil. Momen itu tidak akan saya ulangi lagi dalam hidup saya,” tutur ibunda dari Alif Barra Pratama, Ben Alfariq Ramadhan, Juna Abinaya Alexi, Ken Arkana Mecca, dan Kim Mica El Nuca ini, dengan bangga.

Hingga kini, urusan rumah tangga tetap menjadi prioritas dr. Widya. Ia sangat bersyukur karena keluarga sangat mendukung perjuangannya meniti karier dan membesarkan usaha. “Suami mendukung serta orang tua dan anak-anak saya sangat mendukung. Suami senantiasa mendampingi saya pada acara-acara penerimaan penghargaan baik di Jakarta, maupun di luar negeri. ” ujarnya istri dari  Edwin AM, SH, MM. ini.

Kesibukan dr. Widya bukan saja urusan membesarkan bisnis, kegiatan di luar pekerjaan juga tetap dijalankannya. Ia tetap menjalankan hobby modeling-nya, menjadi cover di beberapa majalah, bintang tamu sebagai narasumber di beberapa stasiun televisi seperti Trans TV, ANTV, Kompas TV, dll., juga terlibat dalam beberapa program TV seperti Progam Fesbuker, Program MMC Selebriti Life Style, dll.. Karena itu, keluarga dan waktu bagi dr. Widya adalah sesuatu yang sangat berkaitan erat. Manajemen waktu yang baik membuat dirinya bisa sangat dekat dengan keluarga. Kesibukan yang padat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta dedikasi sebagai seorang dokter, tidak membuat dr. Widya mengenyampingkan perannya sebagai seorang wanita yang harus sukses menjalankan tugas sebagai ibu dan istri.

Kesuksesan menurut dr. Widya, akan mudah diraih jika melakukan inovasi-inovasi terbaru, tiada henti mengembangkan potensi diri, terus belajar, dan tidak takut berbeda dari orang lain. “Karena terkadang inovasi itu lah yang mendatangkan rejeki dan kesuksesan untuk diri sendiri. Sukses itu tidak harus glamor, bermewah-mewah, tapi sukses itu menurut saya sebagai seorang wanita, apabila bisa manjalankan karier dengan baik tapi juga keluarga bahagia dan tidak terbengkalai.”

Dan, kepada para perempuan Inodnesia yang ingin sukses, mandiri, dan berdaya, terutama yang masih muda-muda, dr. Widya berbagi kiat, “Kejar impian, raih cita-citamu, perempuan bisa meraih apa yang menjadi impiannya dengan jalan terbuka asal ada kemauan untuk terus belajar, jangan pernah berhenti. Jangan pernah malu untuk belajar. Karena dengan belajar kita bisa menambah pengetahuan, dunia ini luas jangan terpaku pada satu hal, kita bisa mendapatkan ilmu dari mana saja.”

Usaha Maju dan Raih Berbagai Prestasi

Kesuksesan itu harus diperjuangkan! Prinsip yang tertanam kuat dalam diri dr. Widya, yang memacu dirinya untuk terus belajar, bekerja keras, tiada lelah berusaha, fokus, dan konsisten memperjuangkan apa yang menjadi target dan cita-citanya. Semua itu tergambar jelas dalam perjalanan karier dan bisnisnya. Apalagi ia sangat menyadari bukan terlahir dari keluarga pengusaha atau keluarga kaya yang serba berkecukupan, tapi dari keluarga sederhana sebuah desa terpencil. Karena itu, pada saat merintis bisnis, dr. Widya tidak berkecil hati memulai usaha dari bawah dengan fasilitas seadanya.

“Saya dulunya memulai usaha memang bekerja di rumah saya. Waktu itu tempat praktek saya adalah ruang tamu dengan hanya 1 bed yang bisa digunakan juga untuk kursi tamu ketika pasien berkonsultasi. Perjuangan yang tidak mudah, sampai akhirnya saya memiliki sedikit rezeki untuk membuka atau membangun satu ruko di depan kompleks rumah. Seiring waktu, usaha saya berkembang cukup bagus, dari 1 ruko menjadi 2 ruko dan 3 ruko, dari 1 bed berkembang menjadi 6 bed, berkembang lagi sekarang saya memiliki 21 bed,” kenang dr. Widya.

Dalam menjalankan profesinya sebagi dokter, memang dr. Widya tidak mau setengah-setengah. Ia sangat fokus dan sungguh-sungguh penuh dedikasi. Begitu pun dalam mengembangkan bisnis. Kegigihan merupakan komitmennya sejak awal merintis bisnis. Jiwa entrepreneurship yang sangat kuat dalam diri dan karakter kerja keras serta jiwa juang yang tidak mengenal lelah, sudah terpatri sejak ia muda berkat gemblengan orang tua.

“Sosok yang sangat menginspirasi saya, baik dalam karier, bisnis, dan menjalani kehidupan adalah Ibu dan Ayah..karena dari mereka saya belajar gigihnya bekerja keras. Dari Ayah yang tidak pernah patah semangat, kasih sayang melimpah dan selalu memberikan waktu kepada keluarga. Ayah adalah sosok pekerja keras. Saya bukanlah dokter dari kalangan berada. Saya memulai klinik saya dari nol, karena bagi saya kesuksesan itu milik semua orang, dan saya memacu diri untuk terus berjuang meraih kesuksesan.”

Berpedoman pada prinsip ‘kesuksesan milik siapa saja dan bisa diraih asal mampu dan mau meraihnya’, dr. Widya terus bersemangat berjuang melewati berbagai proses dan jatuh bangun tanpa putus asa. Apalagi ia sangat menyadari kesuksesan tidak bisa semudah membalik telapak tangan.

Perjuangan dr. Widya memberikan hasil yang luar biasa, dan apresiasi dari berbagai kalangan tiada henti mengalir. Sejak tahun 2018 hingga kini, ia sudah mendapatkan puluhan penghargaan antara lain Wanita Yang Menginspirasi dan Klinik Kecantikan Terbaik Indonesia. Bahkan bukan hanya di bidang kesehatan dan estetik, dr. Widya juga mendapat penghargaan bidang sosial dan budaya, seperti Penghargaan Highend Life Style Award untuk kategori Evolution of Beauty dari Majalah Highend di awal Desember 2023. Selain itu, termasuk daftar The Alpha Under 40 pada 2023, Penghargaan Indonesia’s Beautiful Women (IBW) 2023 dengan tema ‘Women Impact Women’, dan di tingkat dunia, ia mendapat penghargaan sebagai The Most Inspiring Doctor and Beauty Expert 2023 dalam acara yang berlangsung di Singapore Expo Convention & Exhibition Centre, Singapura.

“Pencapaian-pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari semua pihak yang ada dalam hidup saya. Saya tidak mau berpuas diri dengan apa yang sudah saya dapat, saya ingin terus berkembang setidaknya mempertahankan yang sudah saya dapat, dan berharap menjadi sosok pribadi yang lebih baik lagi ke depan.”

Dokter Widya menargetkan akan membuka cabang untuk membantu para pasien yang ada di daerah tertentu yang ingin mencoba tetapi terlalu jauh dijangkau. Harapannya Widya Aesthetic miliknya, semakin dikenal masyarakat Indonesia dan juga bisa bersaing dalam skala internasional, bahwa Indonesia memiliki dokter-dokter yang luar biasa.

Melihat perkembangan dunia estetik yang sangat luar biasa, ia pun bertekad harus menjadi pelopor atau training center di bidang estetik, terutama melahirkan terobosan dan inovasi-inovasi baru. “Sebenarnya kita bisa mengembangkan teknologi-teknologi laboratorium yang memang sudah ada di Indonesia untuk menghasilkan bahan-bahan yang digunakan untuk therapy kepada pasien sehingga estetik tidak lagi terkesan mahal. Jadi kita tidak terus mengandalkan produk-produk pabrikan dari luar.”

Selalu Tampil Cantik, Awet Muda, dan Bugar

Sebagai Dokter Estetik, dr. Widya mengakui jarang melakukan perawatan, karena kesibukannya melayani pasien yang banyak. Ia hanya menjalani perawatan seperti skin booster, botox, dan filler, itu pun dalam jangka waktu 4 sampai 6 bulan sekali. Namun, trik dan kiat selalu tampil cantik, bugar dan awet muda dr. Widya yang paling ampuh adalah positive thinking, tidur yang cukup, dan kalori dibatasi.

“Saya seorang vegetatian dan sangat merasakan efeknya bagi tubuh. Saya menerapkan pola satu hari puasa, hanya minum cafein dengan sedikit manis, dan jam 7 pagi baru sarapan. Saya juga rutin minum vitamin secukupnya, dan berolahraga tapi tidak over, karena kalau olahraga berlebihan atau over bisa membuat proses penuaan lebih cepat. Saya olahraga tidak terlalu keras, karena saya sudah banyak bergerak naik turun tangga di klinik maupun di rumah. Saya sangat menjaga berat badan, sehingga harus selalu cermat dalam memilih makanan sehat.”

Menyalurkan hobi juga salah satu kegiatan yang menyenangkan hati dan pikiran bagi dr. Widya. “Saya hobi treveling, di tengah kesibukan saya biasanya sempatkan waktu untuk traveling, dan waktu traveling itu saya manfaatkan betul, sekaligus belajar dan semua bisa tersalurkan. Saya sering melakukan seminar atau kongres di luar negeri, setelah itu saya bisa eksplor negara yang saya datangi, mengunjungi destinasi wisata di sana, naik transportasi umum, ya..bisa dibilang sekali dayung dua pulau terlampaui. Treveling bisa membuka wawasan kita untuk terus update dalam hal apa pun.”

Tidak seperti perempuan lain yang suka shopping, apalagi yang sudah sukses secara finansial, dr. Widya justru lebih memanfaatkan uang untuk mengembangkan klinik. “Kalau berkembang kan uang modal bisa kembali dan menghasilkan keuntungan. Juga bisa membuka lapangan pekerjaan. Saya bukan doker yang suka foya-foya atau showup sesuatu yang didapatkan. Saya juga bukan sosialita, jadi tidak terlalu pengen punya barang-barang branded. Bagi saya, daripada beli tas-tas yang mahal, lebih baik uangnya membeli alat-alat treatment untuk klinik. Saya itu selalu berpikir ke depan, saya suka kerja dan akan mendatangkan uang. Uang tersebut akan saya tabung, karena saya punya mimpi ingin membuka Rumah Sakit bagi masa depan 5 anak-anak saya. Karena itu sebisa mungkin saya berhemat dan bila pun mengeluarkan uang harus yang bermanfaat.”

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top